Bom di Gereja Makassar
Gereja Tertua di Makassar Jadi Sasaran Bom Kedua Kali, Begini Sejarahnya
Peristiwa bom di Gereja Katedral ini ternyata bukan kali pertamanya terjadi. Dulu bom juga dijatuhkan 10 meter dari gereja tersebut, ini sejarahnya
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Waode Nurmin
Pembangunan Gereja Katedral
Dikutip dari laman resmi Gereja Katdral Makassar, arsitek gereja ialah seorang Perwira Zeni bernama Swartbol.
Setelah pondasi tembok diselesaikan, perwira itu berangkat ke Eropa.
Lalu ia digantikan oleh seorang ahli pengairan bernama S. Fischer.
Namun pekerjaannya beberapa kali dirombak karena ia tidak tahu banyak mengenai arsitektur gotik yang digambar Swartbol.
Pembangunan gereja ini juga melibatkan seorang pemborong keturunan China bernama Thio A Tek.
Pembangunan sempat ditunda beberapa bulan karena rangka jendela dari besi tidak kunjung tiba dari Netherland.
Akhirnya setelah besi tiba, langsung dipasang di lubang jendela yang sudah disiapkan lebih dulu.
Dalam waktu satu bulan, bangunan gedung selesai dengan menara kecil dari besi dan 20 menara mini sebagai perhiasan di pinggir atap.
Pada tahun 1923, seorang dermawan Mr.Scharpff menghadiahkan tiga buah lonceng dan dipasang dimenara besi yang besar, disebelah selatan gereja.
Pemugaran Gereja Katedral Tahun 1939
Gereja Katedral mempunyai kapasitas tempat duduk sebanyak 200 buah.
Dengan kapasitas tersebut, tidak cukup lagi untuk menampung seluruh umat.
Apalagi sakristi terlalu kecil dan tidak ada kursi pengakuan dan altar samping.
Oleh karena itu dibuat rencana untuk memperbesar dan memugar gedung gereja, dengan merombak tembok samping kiri dan kanan dan menambah sakristi di bagian belakang di belakang panggung imam.