Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Fakta Sebenarnya Video Gibran Putra Jokowi Disebut Duduk di Atas Meja sedang Menteri Basuki di Kursi

video dan foto Gibran Rakabuming Raka dan Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono viral di media sosial. Posisi duduk Gibran putra Jokowi disorot.

Editor: Sakinah Sudin
Foto: dok. Humas Pemkot Solo)
Walkot Solo Gibran Rakabuming Raka saat berdiskusi dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Sabtu (27/3/2021). Posisi duduk Gibran disorot. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Baru-baru ini video dan foto Gibran Rakabuming Raka dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono viral di media sosial.

Posisi duduk Gibran disorot. Pasalnya dia disebut duduk di meja, sedang Menteri Basuki duduk di kursi.

Benarkah Gibran demikian?

Berikut selengkapnya!

Foto Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Sebab, foto tersebut memperlihatkan Gibran duduk lebih tinggi dari Menteri Basuki.

Gibran terlihat seperti duduk di atas meja sementara Menteri Basuki duduk di kursi.

Foto tersebut diambil saat berada di kawasan galeri Masdon Art Center Solo pada Sabtu (27/3/2021).

Menanggapi ramainya foto tersebut, Pemilik galeri Masdon Art sekaligus seniman, Sardono W Kusumo, mengklarifikasi foto yang beredar di media sosial berdasarkan cuitan akun twitter Rizal Ramli.

“Kejadian sebenarnya tidak sesuai dengan yang beredar, Gibran duduk di bangku tingkat penonton,” tegas Sardono kepada TribunSolo.com, Senin (29/3/2021).

Ia menjelaskan, bahwa kursi yang diduduki oleh Gibran adalah kursi bertingkat dan berundak.

“Ini bukti jadi disini tidak ada meja atau tidak ada kursi, ini undakan tempat penonton,sekali lagi itu bukan meja. Memang seperti di stadion yang menghadap langsung ke panggung pertunjukan,” katanya.

Disamping itu ia mengaku Gibran duduk di kursi undakan pun wajar dan spontanitas.

“Saya sebagai orang tua bersama pak Menteri (Basuki) duduk di depan dan Gibran di belakang kami,” ujarnya

Dirinya memperagakan secara detail untuk posisi persis kursi tersebut memang digunakan untuk penonton menghadap ke panggung.

“Kalo duduk disitu ya memang harus di atas, itu disalah tafsirkan, dan salah persepsi dan tidak cermat melihat data secara visual,” tegasnya.

Meskipun demikian, Sardono sampaikan kita harus lebih berhati-hari dalam melihat data visual.

“Kita harus hati-hati melihat data visual dan jangan cepat mengambil asumsi, kecuali mau menjudgement sendiri,” tambah Sardono.

“Tapi ya gapapa, namanya juga tidak melihat secara langsung ke galeri ini jadi tidak tahu sebenarnya,” tandasnya.

Permak Ngarsopuro

Kawasan Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan hingga Jalan Diponegoro, Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari (Ngarsopuro) bakal dipermak layaknya kawasan Jalan Malioboro, Yogyakarta.

Itupun tengah dikaji Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Terlebih perbincangan dengan Menteri PUPR, Mochamad Basoeki Hadimoeljono telah dilakukan. Pembicaraan tersebut dilakukan saat Basoeki dan Gibran meninjau langsung kawasan Jalan Gatot Subroto, Sabtu (27/3/2021).

“Ya kan sudah kemarin saya tinjau bersama pak Menteri untuk lokasinya,” ujar Basoeki kepada TribunSolo.com, Minggu (28/3/2021).

Disulapnya kawasan Jalan Gatot Subroto bukan tanpa alasan. Gibran mengungkapkan dirinya ingin menjadikan kawasan tersebut menjadi potensi wisata Kota Solo.

Baca juga: Isi Pembicaraan Cak Imin dan Gibran di Loji Gandrung Solo, Bertemu Selama 30 Menit

“Intinya saya ingin Ngarsopuro ini jadi Malioboro-nya Solo tentu saya melihat potensi sebagai tempat wisata,” ujar dia.

“Nanti kami perencaaannya. Jadi harus ada beberapa perbaikan, beberapa PKL yang ada di trotoar harus dirapikan,” tambahnya.

Meski begitu, Pemkot Solo masih menunggu Detail Engineering Design (DED).

“Ya nanti dulu Kita rapihkan sedikit-sedikit. Ini baru dibuat DED-nya” pungkasnya.

Reaksi Warga

Sebelumnya, kabar mengejutkan kembali datang dari Kota Solo.

Ya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka berharap Ngarsopuro di Jalan Diponegoro dan Jalan Gatot Subroto disulap seperti tempat bisnis dan wisata layaknya Malioboro.

Hal ini terungkap saat ada kunjungan Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti, Jumat (26/3/2021).

Mendengar hal tersebut, warga menyambut baik dan antusias dengan rencana itu.

Penjual di Ngarsopuro, Hartono (59) mengatakan, rencana perubahan jalan di sepanjang Diponegoro akan diubah seperti Malioboro merupakan sebuah hal positif.

"Itu rencana yang bagus, ada peningkatan, jadi enak dipandang," kata dia kepada TribunSolo.com.

Hartono mengaku tak sabar dengan rencana Wali Kota Solo untuk mengubah Ngarsopuro menjadi seperti Malioboro.

Ia berharap, pelaksanaan tersebut bisa cepat dikerjakan dan rampung di tahun ini.

"Semoga rencana itu cepat terealisasi, " pungkasnya.

Taman Balekambang Juga Dipermak

Semetara itu, Kota Solo kembali digerojok bantuan pembangunan dari Pemerintah Pusat.

Kali ini, Taman Balekambang akan dipermak oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Sinyal itu terlihat saat Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono, datang ke Solo, Sabtu (27/3/2021).

Ia mengunjungi Taman Balekambang Solo bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Dalam kunjungannya, Menteri PUPR meninjau langsung lokasi Taman Balekambang.

Rencananya, Kementerian PUPR akan membuat Taman Balekambang sebagai pusat kebudayaan di Kota Solo.

Berdasarkan pantauan TribunSolo.com, Basoeki bersama Dirjen Cipta Karya berkeliling untuk meninjau seluruh kawasan Taman Balekambang.

Lokasi yang dilihat dari dekat antara lain gedung kesenian, danau, taman bermain, area open stage Ramayana, lahan parkir, pagar luar, area yang masih milik Pemprov Jawa Tengah dan gapura taman sisi utara.

Menteri PUPR, Basoeki Hadimoeljono, mengatakan, proyek revitalisasi Taman Balekambang ini merupakan permintaan dari Presiden Jokowi.

“Ya intinya Presiden meminta kepada saya ingin membuat pusat kebudayaan di Pulau Jawa dan saya ingin menerjemahkan itu,” ujar Basoeki kepada TribunSolo.com, Sabtu (27/3/2021)

Dia mengaku, di era milenial seperti ini, kecintaan masyarakat terhadap kesenian tradisional sangat rendah.

“Sekarang ya susah cari tempat yang seperti ini di kota. Minat masyarakat Indonesia pada budaya pun sudah menurun. Maka itu kita harus lestarikan, pusat kebudayaan ini,” papar Basoeki.

Dalam proses perencanaan, Basoeki sampaikan dirinya tengah akan merencakan revitalisasi dengan matang.

“Saya harus hati-hati dalam menerjemahkan, dan harus hati-hati merevitalisasinya,” ujarnya.

Di samping itu, ia mengatakan akan melakukan kajian dan berbincang bersama budayawan dan Wali Kota.

“Bikin jembatan dan jalan tol lebih gampang. Ini budaya, kita harus punya rasa dan harus bicara lebih lanjut dengan budayawan,” tambah Basoeki.

Untuk proyek revitalisasi Balekambang ini, Basoeki mengaku akan menyusun rencana dan akan segera memulainya di tahun depan.

“Target tahun depan harus mulai. Ini kan tempat kesenian, harus lebih hidup,” ujar Basoeki.

Saat ditanyai anggaran, ia mengaku belum ada kalkulasi.

Ia masih ingin mendiskusikan lebih dalam dengan pihak-pihak terkait.

“Sulit budaya itu, enggak gampang,” tandasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Viral Foto Gibran Duduk di Meja dan Menteri Basuki di Kursi, Ternyata ini yang Terjadi Sebenarnya

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved