Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Sulsel

Atlet Tinju Anggota TNI Ini Dituduh Gelapkan Uang Pertina Sulsel, Dicoret dari Tim PON

Alasan pengurus Pertina Sulsel, bahwa uang yang masuk ke rekeningnya itu, kata dia, titipan dan akan digunakan sebagai biaya operasional

Penulis: Rudi Salam | Editor: Imam Wahyudi
ist
Atlit tinju Charles Katiandagho (kanan), didampingi pelatihnya Alex Tantontos (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan, di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (25/3/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Atlet tinju asal Sulawesi Selatan (Sulsel) Charles Katiandagho, keberatan atas tudingan Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sulsel terkait dugaan penggelapan uang, hingga berdampak pada pencoretan namanya sebagai peserta Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 di Provinsi Papua tahun 2021.

"Semua tuduhan itu tidak benar. Saya hanya mempertahankan hak saya. Uang itu sebenarnya memang diperuntukkan bagi atlet sebagai dana pembinaan dari Dispora, bukan untuk pengurus," ungkap Charles saat konfrensi pers kepada wartawan di Warkop Enreco Makassar, Kamis (25/3/2021) via rilis.

Alasan pengurus Pertina Sulsel, bahwa uang yang masuk ke rekeningnya itu, kata dia, titipan dan akan digunakan sebagai biaya operasional Pra PON kedua di Bogor.

Padahal dari pernyataan pihak Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, tidak ada kaitannya dengan uang operasional pengurus, tapi murni uang pembinaan. 

Atlit peraih medali emas Pra PON Ternate 2019 ini menyebutkan, oknum pengurus Pertina awalnya meminta dana tersebut setelah diterima empat orang atlit dari Dispora Sulsel untuk dikirim atau diserahkan kembali pada pengurus Pertina. 

Empat penerima dana hibah tersebut, masing-masing, Charles Katiandagho (atlet), Abdul Sada (atlet), Dufri Masihor (pelatih) dan Hendi Durand (pelatih). 

Untuk atlet mendapat Rp19 juta dan pelatih Rp22 juta, dengan total Rp82 juta. 

Penerimaan uang dibuktikan dengan tanda tangan yang bersangkutan di kantor Dispora Sulsel tahun 2020.

"Saya bersama pelatih dan sesuai instruksi komandan mengkroscek ke Dispora apakah uang itu untuk keperluan pengurus Pertina atau memang hak saya sebagai atlit. Ternyata, memang hak saya mendapat uang pembinaan. Uang itupun hasil rapel enam bulan. Sehingga saya menolak menyerahkannya," papar Prajurit TNI itu. 

Soal tuduhan menggelapkan uang Pertina kemudian disampaikan ke publik, ia merasa sangat keberatan dan telah mencemarkan nama baiknya, termasuk di kesatuan TNI. 

Alasan, pengurus mencoret namanya dari peserta PON digantikan John Yambe, karena disipliner atau tidak disiplin berlatih, itu dinilai tidak sesuai fakta. 

"Kalau saya dikatakan jarang berlatih, semuanya keliru. Sebab, selama ini saya berlatih mandiri di sasana bersama pelatih saya, karena masih pandemi COVID-19. Tidak ada juga surat pemanggilan latihan dari pengurus terkait persiapan PON," kata petinju kelas 75 kilogram ini. 

Ditempat yang sama, pelatih Charles, Alex Tantontos, juga ikut dicoret dari tim menuturkan, ada banyak kejanggalan-kejanggalan atas tuduhan itu, termasuk pencoretan nama Charles diketahui atlit berprestasi tingkat nasional, tetapi digantikan dengan atlit tingkat lokal, sementara ajang ini adalah tingkat nasional. 

Ia pun bersama Charles pernah dipanggil pengurus untuk membahas soal persiapan PON, namun yang dibicarakan malah uang pembinaan itu harus disetorkan ke pengurus, sehingga dia menolak. 

Sebab sudah dikonfrontir ke Dispora Sulsel, bahwa itu adalah dana pembinaan atlit, bahkan telah disampaikan ke komandannya. 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved