Setahun Corona di Sulselbar
Akses Jaringan Internet Lambat, Ganggu Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Kantor Bappeda Enrekang
Proses vaksinasi Covid-19 untuk ASN dan honorer di Pemkab Enrekang terkendala jaringan internet yang lambat.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Sudirman
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Proses vaksinasi Covid-19 untuk ASN dan honorer di Pemkab Enrekang terkendala jaringan internet yang lambat.
Seperti yang terjadi pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kantor Bappeda Enrekang, Kecamatan Enrekang, Kamis (25/3/2021).
Pelaksanaan vaksinasi berlangsung lama lantaran akses jaringan yang lambat sehingga membuat penerima vaksin harus mengantri lebih lama.
Bahkan, ada beberapa penerima vaksin harus menunggu 1-2 jam di tempat pendaftaran untuk registrasi lantaran kendala jaringan.
Di kantor Bappeda itu sendiri ada 121 sasaran penerima vaksin yang terdiri dari wartawan 4 orang, Bappeda 28 orang, Diskominfo 29 orang dam DPMPTSP 54 orang.
Dengan melibatkan tim vaksinator dari Puskesmas Kotu, Dinkes Kabupaten Enrekang.
Hanya saja lantaran masalah jaringan sehingga yang baru selesai divaksin hingga pukul 13.00 Wita baru 81 orang.
Hal itu diakui Penanggung Jawab Vaksinasi Puskesmas Kotu, dr Syahirah saat dikonfirmasi TribunEnrekang.com, Kamis (25/3/2021).
Menurutnya, faktor jaringan sangat berpengaruh dalam proses vaksinasi karena digunakan dalam melakukan registrasi peserta melalui aplikasi.
"Iya kita terkendala jaringan, sehingga memperlambat proses vaksinasi, karena jaringan tidak bagus sehingga proses registrasi sulit masuk di aplikasi," kata dr Syahirah.
Ia menambahkan, selama sepekan pelaksanaan vaksinasi memang selalu jaringan yang memperlambat.
Padahal jika akses jaringan baik, hanya dibutuhkan 5-10 menit satu orang menyelesaikan seluruh tahapan vaksinasi.
"Tapi karena masalah jaringan tak bagus sehingga bisa makan 1-2 jam satu orang," tuturnya.
Sementara Kabid Humas Diskominfo Enrekang, Lubis Rahman tak menampik kondisi jaringan tersebut.
Menurut Lubis, pihaknya sudah berupaya agar akses jaringan wifi saat vaksinasi bisa maksimal di setiap OPD.
Hanya saja memang pelaksanaan vaksinasi bersamaan dengan jam-jam sibuk OPD sehingga kecepatan aksesnya melambat.
"Kita sebenarnya sudah siapkan akses jaringan wifi agar maksimal, tapi memang pelaksanaan vaksinasi ini bersamaan dengan jam-jam sibuk OPD, jadi jika digunakan bersamaan akan pengaruhi kecepatan akses," ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan teknisi penyedia layananan wifi ke OPD agar kecepatan jaringan wifi bisa lebih maksimal.
Selain itu, Ia mengakui kecepatan akses jaringan wifi di setiap OPD saat ini belum maksimal lantaran bandwidthnya hanya 150 Mbs yang dilempar ke seluruh OPD.
Padahal untuk maksimalnya bandwidth akses jaringan wifi dibutuhkan sampai 250 Mbs ke seluruh OPD.
Sehingga pihaknya berharap ada dukungan anggaran untuk menambah bandwidth jaringan wifi ke OPD agar lebih maksimal.
Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Diskominfo Enrekang, Aswan Anjas. Menurutnya, diperlukan memang untuk menambah bandwith atau kecepatan akses wifi di seluruh OPD.
Sebab, jaringan wifi yang baik saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok bagi seluruh OPD.
Apalagi saat ini proyeksi layanan pemerintahan memang sudah mengarah ke era digitalisasi. (tribunenrekang.com)