Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Bulukumba

9 Event Wisata di Bulukumba Tahun Ini, dari Festival Pinisi Hingga Senandung Kopi Kahayya

Rencananya Kemenpar Ekraf kembali akan melakukan supervisi kepada kabupaten kota yang memiliki event wisata

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/FIRKI ARISANDI
Ekspose program kerja Dinas Pariwisata (Dispar) Bulukumba, di hadapan Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf dan Andi Edy Manaf. 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Sebelum presentasi di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kepala Dinas Pariwisata bersama jajarannya melakukan ekspose program kerja di hadapan Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba. 

Rencananya Kemenpar Ekraf kembali akan melakukan supervisi kepada kabupaten kota yang memiliki event wisata untuk dimasukkan di 100 Wonderful Event Indonesia.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Bulukumba, Ali Saleng, persaingan untuk masuk di 100 Wonderful Event sangat ketat karena bersaing dengan ribuan event di seluruh Indonesia.

"Saat Festival Pinisi berhasil masuk di 100 Wonderful Event, kita bersaing dengan tiga ribuan event," kata Ali Saleng, Rabu (17/3/2021).

Kelebihan masuk di 100 Wonderful Event, lanjut Ali Saleng, Kementerian Pariwisata akan memberikan dukungan anggaran dalam membiayai event pariwisata, termasuk promosi wisata secara nasional.

Selain Festival Pinisi, beberapa rangkaian event wisata yang akan digelar Dinas Pariwisata di tahun 2021 ini, diantaranya Gowes Hutan Karet, Jelajah Hutan Karet (off-road), Bira Sunset Run, Tourism Trail Adventure, Bira Folding Bike, Senandung Kopi Kahayya, Festival Budaya Kajang, dan Karnaval Budaya Kajang.

Ali Saleng juga optimis, penerimaan PAD di sektor pariwisata bisa mencapai target di tahun 2021.

"Per 15 Maret ini, realisasi PAD kita sebesar Rp 1,1 miliar dari target yang diberikan sebesar Rp 5 miliar," kata Ali Saleng.

Bupati Muchtar Ali Yusuf memberikan arahan agar dalam pengembangan wisata ke depannya, perencanaannya harus berjangka panjang. 

Konstruksi yang dibangun harus bertahan sampai 25 sampai 50 tahun ke depan.

Jangan sampai hanya 2 sampai 5 tahun fasilitas wisata yang dibangun tersebut sudah rusak.

Ia menambahkan, pariwisata itu harus berdampak ekonomi bagi masyarakat. 

Rencana bupati ke depannya akan membangun fasilitas secara terpadu, misalnya tempat kuliner atau food court serta pusat oleh-oleh.

Ia mengaku jika berbicara tentang pengembangan wisata maka tidak cukup waktu untuk membahasnya oleh karena banyak inspirasi yang bisa didapatkan dari luar.

Bagaimana kita bisa membuat event berskala nasional atau internasional jika kita tidak memiliki fasilitas hotel dan kuliner yang memadai.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved