Imbau Pemerintah Tak Buru-buru Impor Beras, Saran Pengamat Ekonomi: Utamakan Serapan Gabah Lokal
Pengamat Ekonomi Unhas Abdul Hamid Habbe mengimbau pemerintah tidak buru buru melakukan impor beras dan lebih memprioritaskan gabah lokal petani
Penulis: Dian Amelia | Editor: Ilham Mulyawan Indra
TRIBUN TIMUR/ SANOVRA
Sejumlah pekerja menurunkan beras digudang bulog, Jl Urip Sumoharjo, Panaikang, Makassar, Senin (1/6/2020).
“Nah, kalau misalnya hal-hal seperti ini saja tidak transparan, maka rencana impor 1,5 juta ton ini akan menekan harga gabah lokal. Syukur kalau sudah dianggarkan di APBN, tetapi saya sarankan prioritaskan dulu gabah lokal kita," terangnya lagi.
Pikirkan Nasib Petani
Ia meminta pemerintah lebih memikirkan nasib petani lokal, sebab dampaknya tentu sangat besar kepada mereka.
" Nasib petani sangat kasihan sekali apalagi setiap panen raya ada isu-isu seperti ini. Tentu sangat merugikan mereka. Walau di satu sisi, sebenarnya bisa dibenarkan impor tersebut dengan catatan ada transparansi diungkapkan pemerintah, apakah memang kita kekurangan stok beras," pungkasnya. (*)