Tribun Bone
Penjualan Burung di Bone Menurun Drastis Selama Pandemi Covid-19
Pedagang burung mengalami kerugian. Warga membeli burung menurun selama pandemi Covid-19.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Suryana Anas
TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG - Dampak pandemi virus corona atau Covid-19 terasa di berbagai sektor perekonomian di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Salah satu sektor terdampak, penjualan burung. Mereka mengalami kerugian. Warga membeli burung menurun selama pandemi Covid-19.
Penjual burung, Darwin mengatakan, penjualan burung selama pandemi Covid-19 merosot drastis.
Biasanya, dalam sehari terjual dua hingga tiga burung. Namun, selama pandemi, burung terjual satu hingga dua burung, itu pun dalam kurun waktu sebulan.
"Omset menurun, dulu bisa dapat Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. Kini hanya Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu. Itupun kalau ada yang terjual," keluhnya Sabtu (13/3/2021).
Ia terkadang merugi, sebab burung biasa dipelihara dan diberi makan satu hingga dua bulan. Namun, harga saat dijual tetap sama, tidak ada kenaikan.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Darwin mengaku berjualan cincin batu permata.
"Setidaknya ada yang bisa dimakan tiap hari," ucapnya.
Laporan Kontributor TribunBone.com, Kaswadi Anwar