Tribun Makassar
Tak Temukan Keterlibatan Sekprov, Polda Sulsel: Penyidik Tidak Berhenti di Situ
Jajaran Penyidik Subdit Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus telah memeriksa Sekprov Sulsel Abdul Hayat Gani
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
"Itu baru tidak wajar. Kalau hanya 12 persen itu saya bilang tidak ada kerugian negara. Kemudian saya lihat temuan inspektorat ini temuan admistratif. Tidak ada unsur pidananya," jelasnya.
Bastian menegaskan pihak inspektorat seharusnya lebih bayak belajar ihwal audit.
"Inspektorat ini belum cukup umur. Harus banyak belajar. Harus ada sertifikasi auditor ahli dia. Jadi saya bilang ini tidak ada kerugian negara, apalagi gratifikasi. Karena gak ada kerigian negaranya," katanya.
Minta Sekprov Lapor Balik
Dia melanjutkan seharusnya Sekprov Sulsel Abdul Hayat Gani melaporkan balik, oknum yang menuding dirinya mendapat duit Rp170 Juta.
Bastian bilang dugaan gratifikasi itu tak berdasar. "Cuman oknum saja yang bicara, berarti oknum itu harus mempertanggungjawabkan perkataan. Harusnya dituntut," ujarnya.
Peneliti Senior Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Patria Artha (Pukat UPA) seharusnya aparat penegak hukum dalam hal ini Polda Sulsel menunggu pemeriksaan real dari aparat pengawasan intern pemerintah dalam hal ini inspektorat.
"Jadi inspektorat itu akan memberikan laporan ke penegak hukum apabila ada tindak pidananya. Kalau tidak ada yah penegak hukum gak boleh masuk. Saya bingung kenapa gratifikasi yang dikejar, bagaimana ada gratifikasi sementara kerugian negara tidak ada," pungkasnya. (*)