Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PON Papua 2021

Makin Serius Tatap PON XX Papua, Ratusan Atlet Sulsel Kembali Jalani Tes Fisik dan Psikotes

KONI Sulsel kembali menggelar tes fisik dan psikotes kepada atlet dan official yang bakal mengikuti PON Papua 2021

Editor: Alfian
KONI Sulsel
Ratusan atlet Sulsel mengikuti tes fisik dan psikotes di kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan, Jl Sultan Hasanuddin No 4, Makassar, Selasa (9/3/2021). Tes ini bagian dari persiapan jelan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Kontingen Sulawesi Selatan kembali menggelar tes fisik dan psikotes jelang perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, 2021, Selasa (9/3/2021).

Sebanyak 93 atlet, 17 pelatih, 4 asisten pelatih dan 4 mekanik dari 12 cabang olahraga ambil bagian dalam tes kali ini

Tes berlangsung di kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan, Jl Sultan Hasanuddin No 4, Makassar.

Kegiatan ini merupakan rangkaian tes yang digelar KONI Sulsel dalam mempersiapkan atlet berkualitas dalam menghadapi PON Papua diakhir tahun 2021,  yang digelar selama tiga hari ke depan.

Atlet mulai berdatangan sekitar pukul 08.00 Wita dengan menjalani protokol kesehatan covid-19 secara ketat.

Panitia membagikan masker bagi peserta yang tidak membawa masker.

Serta mengatur proses jalannya tes percabang olahraga dan berjarak.

Berawal dari atlet dan pelatih anggar yang menjalani indeks bahasa tubuh seperti pengukuran suhu tubuh, mengukur tekanan darah, tinggi badan.

Berlanjut test kebugaran yang mengukur detak jantung dan nadi menggunakan ekg (elektrokardiogram) yakni  tes untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik.

Tes di ruangan kesehatan ini diakhiri dengan pemeriksaan deformitas yakni mengukur kemampuan tubuh organ vital pada lengan, siku, paha, lutut dan tungkai kaki.

Usai menjalani tes kesehatan, selanjutnya atlet menjalani sejumlah tes tambahan.

Seperti tes fisik dimana atlet diwajibkan menjalani tes vertical jump (melompat lurus keatas) untuk mengukur kekuatan kaki yang dinilai dengan mengukur kemampuan lompatan.

Medicine ball (gerakan melempar dan menangkap bola) yang bertujuan  meningkatkan kecerdasan gerak kinestika.

Kemudian horizontal jump dan  half Squat jump untuk melatih kekuatan otot perut, lengan, punggung dan lengan dan gerakan split yang berguna untuk melatih kelenturan otot.

Selanjutnya yakni tes untuk mengukur kecepatan reaksi tangan dan kecepatan reaksi kaki atlet.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved