Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TRIBUN TIMUR WIKI

Hari Perempuan Sedunia Diperingati Google Doodle, Ini Dia Sosok Pencetus Wanita Pertama

pada tahun 1908 ada sebanyak 15.000 wanita berbaris di New York City dan menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Waode Nurmin
(ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)
Perempuan dari Komunitas Rumpun Indonesia membawakan Tarian Laras Bambu saat peringatan Hari Perempuan Internasiona di Taman Cikapayang, Bandung, Jawa Barat, Minggu (8/3/2020). Tarian tersebut merupakan simbol yang melambangkan kehadiran, suara,toleransi serta kebersamaan perempuan sebagai bentuk aspirasi perempuan pada ruang publik. 

Kemudian, perempuan Rusia memulai aksi turun ke jalan pada 8 Maret 1917.

Mereka bergabung dengan orang-orang yang bekerja di pabrik-pabrik.

Sekitar 100.000 perempuan turun ke jalan-jalan di Saint Petersburg (dulu Petrograd).

Mereka menuntut Pemerintah Rusia di bawah kepimpinanan Tsar Nicholas II agar memberi makan anak-anak dan mengakhiri Perang Dunia I.

Mereka juga melakukan pemogokan dan membawa slogan-slogan menuntut untuk diakhirinya dinasti Romanov yang memerintah Rusia sejak 1613.

Bahkan, bukan hanya perempuan, para lelaki pun tampil dalam demonstrasi ini.

Protes damai pada beberapa tempat akhirnya berubah menjadi kerusuhan.

Bentrokan antara demonstran dengan pasukan Tsar mulai terjadi dan meyebabkan korban berjatuhan.

Kelak, kerusuhan ini memicu Revolusi Februari semakin besar yang berdampak pada Tsar Nicholas II turun tahta pada 15 Maret 1917.

Tanggal gerakan tersebut pada kalender Julius adalah Minggu 23 Februari.

Namun, tanggal tersebut dalam kalender Gregorian adalah 8 Maret.

Nah, itulah mengapa Hari Perempuan Internasional dirayakan setiap tanggal 8 Maret.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 


Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved