Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TRIBUN TIMUR WIKI

Hari Perempuan Sedunia Diperingati Google Doodle, Ini Dia Sosok Pencetus Wanita Pertama

pada tahun 1908 ada sebanyak 15.000 wanita berbaris di New York City dan menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Waode Nurmin
(ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)
Perempuan dari Komunitas Rumpun Indonesia membawakan Tarian Laras Bambu saat peringatan Hari Perempuan Internasiona di Taman Cikapayang, Bandung, Jawa Barat, Minggu (8/3/2020). Tarian tersebut merupakan simbol yang melambangkan kehadiran, suara,toleransi serta kebersamaan perempuan sebagai bentuk aspirasi perempuan pada ruang publik. 

Sejarah Hari Perempuan Internasional

Awalnya, gerakan ini tumbuh dari gerakan buruh yang jadi acara tahunan yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurut BBC, pada tahun 1908 ada sebanyak 15.000 wanita berbaris di New York City dan menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, dan hak untuk memilih.

Setahun kemudian, hari Perempuan Nasional dideklarasikan oleh Partai Sosialis Amerika.

Lalu, ide untuk membuat perayaan internasional datang dari seorang wanita bernama Clara Zetkin.

Clara menyarankan ide tersebut melalui Konferensi Internasional Wanita Pekerja di Kopenhagen pada tahun 1910.

Terdapat 100 wanita dari 17 negara di konferensi tersebut.

Mereka menyetujui saran itu dan dengan suara yang bulat pula.

Seperti yang diberitakan Kompas.com, perayaan Hari Perempuan Internasional pertama adalah pada 1911 di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss.

Tetapi, perayaan ini baru diresmikan pada tahun 1975 saat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai ikut merayakannya.

Tema pertama pada tahun 1996 untuk perayaan ini, ialah Merayakan masa lalu, Merencanakan Masa Depan.

Alasan Hari Perempuan Internasional Diperingati 8 Maret

Dilansir Kompas.com, awalnya ide Hari Perempuan Internasional yang dicetuskan Clara belum punya tanggal pasti.

Menurut situs UNESCO, PBB mulai merayakan Hari Perempuan Internasional pertama pada 8 Maret didasarkan pada pergolakan demonstran perempuan Rusia yang terjadi 8 Maret 1917.

Di mana Rusia berada dalam kondisi hampir hancur ketika Perang Dunia I dan menyebabkan tekanan pada ekonomi yang lemah di negara itu.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved