TRIBUN TIMUR WIKI
Hari Perempuan Sedunia Diperingati Google Doodle, Ini Dia Sosok Pencetus Wanita Pertama
pada tahun 1908 ada sebanyak 15.000 wanita berbaris di New York City dan menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Waode Nurmin
Sejarah Hari Perempuan Internasional
Awalnya, gerakan ini tumbuh dari gerakan buruh yang jadi acara tahunan yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Menurut BBC, pada tahun 1908 ada sebanyak 15.000 wanita berbaris di New York City dan menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, dan hak untuk memilih.
Setahun kemudian, hari Perempuan Nasional dideklarasikan oleh Partai Sosialis Amerika.
Lalu, ide untuk membuat perayaan internasional datang dari seorang wanita bernama Clara Zetkin.
Clara menyarankan ide tersebut melalui Konferensi Internasional Wanita Pekerja di Kopenhagen pada tahun 1910.
Terdapat 100 wanita dari 17 negara di konferensi tersebut.
Mereka menyetujui saran itu dan dengan suara yang bulat pula.
Seperti yang diberitakan Kompas.com, perayaan Hari Perempuan Internasional pertama adalah pada 1911 di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss.
Tetapi, perayaan ini baru diresmikan pada tahun 1975 saat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai ikut merayakannya.
Tema pertama pada tahun 1996 untuk perayaan ini, ialah Merayakan masa lalu, Merencanakan Masa Depan.
Alasan Hari Perempuan Internasional Diperingati 8 Maret
Dilansir Kompas.com, awalnya ide Hari Perempuan Internasional yang dicetuskan Clara belum punya tanggal pasti.
Menurut situs UNESCO, PBB mulai merayakan Hari Perempuan Internasional pertama pada 8 Maret didasarkan pada pergolakan demonstran perempuan Rusia yang terjadi 8 Maret 1917.
Di mana Rusia berada dalam kondisi hampir hancur ketika Perang Dunia I dan menyebabkan tekanan pada ekonomi yang lemah di negara itu.