Tembak Mati Anggota KKB Papua
Belum menyerah, TNI akhirnya Tembak Mati anggota KKB Papua Pimpinan Undinus Kogoya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Belum menyerah, TNI akhirnya tembak mati anggota KKB Papua pimpinan Undinus Kogoya.
Peristiwa baku tembak kembali terjadi antara anggota KKB Papua dengan anggota TNI.
Rentetan senjata dan desingan peluru kembali terdengar di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Kali ini, lokasi kontak tembak antara personel TNI dari Batalyon Infanteri Raider 715/MTL dengan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) berada di Kampung Puyagia, Distrik Sugapa.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (7/3/2021) sekitar pukul 11.27 WIT.
Kelompok kriminal bersenjata yang terlibat baku tembak dengan personel Yonif Raider 715/MTL merupakan anggota KKB pimpinan Undinus Kogoya.
Kontak tembak bermula dari empat anggota KKB yang berjalan dari arah Kampung Pesiga.
Mereka hendak menuju Kampung Kumbalagupa.
Mereka terlihat membawa sepucuk senjata api.
Ketika berada di Kampung Puyagia, terjadi kontak tembak antara mereka dengan personel TNI.
Dua orang dari kubu KKB tertembak dalam kontak senjata ini.
Salah satunya tewas.
"Dari kontak tembak tersebut dilaporkan, dua orang KKB tertembak. Satu orang meninggal dunia dan satu orang tertembak di kaki, tetapi berhasil melarikan diri. Anggota KKB lain kabur membawa senjata," jelas Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi IGN Suriastawa melalui keterangan tertulis, Sabtu.
Identitas anggota KKB yang tewas tersebut belum diketahui.
"Sampai dengan saat ini, identitas KKB masih belum diketahui, karena tanpa identitas dan tidak dikenal oleh warga setempat," ucapnya.
Dikutip dari Antara, Suriastawa mengatakan pemakaman jenazah anggota KKB itu diurus oleh warga Kampung Sonetapa.
Mengenal Infanteri Raider 715/MTL
Dikutip dari Wikipedia, Yonif Raider 715/MTL Kostrad awalnya merupakan Batalyon Infanteri berkualifikasi Raider yang berada di bawah Komando Brigade Infanteri 22/Ota Manasa Kodam XIII/Merdeka, Kostrad dengan nama Batalyon Infanteri 221/Motuliato.
Personel awal berasal dari pergeseran pasukan (serpas) dari Divisi Infanteri 1/Kostrad dan Divisi Infanteri 2/Kostrad.
Markas batalyon berkedudukan di Motilango, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara.
Komandan Batalyon yang pertama dijabat oleh Letkol Inf Dendi Suryadi.
Pada 28 Agustus 2012, Demi efektivitas dan efisiensi rentang kendali dan administrasi, Brigif 22/Ota Manasa Kostrad yang berada di Gorontalo dialih-kodalkan (alih komando dan pengendalian) ke komando kewilayahan Kodam VII/Wirabuana.
Dengan demikian Yonif 221, 222, dan 223 yang menjadi pasukan kerangka Brigif 22 selanjutnya dilebur menjadi Yonif 715/Motualito dan bersama dengan Batalyon Infanteri 711/Raksatama dan Batalyon Infanteri 713/Satyatama berada di Gorontalo Utara.
Membentuk Brigif 22/Ota Manasa yang berada di bawah komando Kodam VII/Wirabuana (sekarang Kodam XIV/Hasanuddin).
Yonif Raider 715/MTL terdiri dari Kompi markas dan kompi bantuan yang berada di Desa Tolonio, Kompi senapan A dan Kompi B berada di Motilango sementara Kompi senapan C berada di Sumalata.
Yonif Raider 715/MTL merupakan Batalyon termuda di jajaran TNI AD, tetapi Prestasi yang diraih dari Prajurit Yonif Raider 715/MTL tidak bisa dipandang sebelah mata.
Sebagai pasukan berkualifikasi Raider, Yonif Raider 715/MTL dilatih hingga memiliki beberapa kemampuan seperti:
1. Punya skill tempur khusus
Pasukan khusus Raider Kostrad yang diturunkan ke Kabupaten Nduga, memiliki skill khusus untuk memburu pasukan separatis.
Dikutip dari Intisari, sesuai dengan arti kata 'raid' dalam namanya, pasukan Raider Kostrad memiliki kemampuan untuk memburu pasukan gerilya lawan sampai ketemu
Untuk melawan musuh yang bergerilya, pasukan khusus Raider Kostrad juga menggunakan taktik yang sama, yakni bergerilya (counter guerilla warfare).
Bedanya, pasukan khusus Raider Kostrad memiliki status sebagai 'pemburu'.
2. Senjata pasukan Raider
SS-1 R5 merupakan senapan serbu pendek dan ringan, yang menjadi andalan pasukan Raider Kostrad.
Senjata SS-1 R5 merupakan hasil manufaktur PT Pindad.
Senjata ini menjadi andalan pasukan Raider Kostrad untuk menjalani pertempuran di hutan secara senyap.
Selain ringan, senapan SS-1 R5 ini juga dilengkapi dengan teleskop bidik yang dapat meningkatkan akurasi tembakan
3. Ahli dalam berbagai operasi khusus
Mengutip dari Intisari, pasukan Raider Kostrad sudah terlatih untuk melakukan berbagai operasi khusus.
Contoh operasi khusus yang dapat dilakukan seperti teknik dril kontak, infiltrasi atau penyusupan, eksfiltrasi, Mobud (mobil udara), Ralasuntai (Operasi di Rawa, Laut, Sungai dan Pantai), raid Baswan (operasi pembebasan tawanan), dan raid penghancuran.
4. Dapat tidur di bawah guyuran hujan
Sebagai pasukan antigerilya atau pemburu gerilya, pasukan Raider Kostrad harus bisa bertahan hidup berhari-hari di hutan belantara demi lancarnya operasi militer.
Mengutip dari Intisari, pasukan Raider Kostrad dikenal bisa tidur nyenyak walau diguyur hujan lebat.
Walau hanya berlindung di bawah selembar matras tipis, pasukan khusus Raider Kostrad harus bisa tidur demi menjaga kelancaran operasi militer yang tengah dijalankan.
5. Pejalan kaki yang tangguh
Pasukan Raider Kostrad dikenal memiliki endurance serta tenaga yang kuat, yang membuat mereka mampu berjalan jauh.
Pasukan Raider Kostrad harus mampu berjalan kaki hingga ratusan kilometer untuk memburu gerilyawan musuh
Oleh sebab itu, latihan lari setiap hari menjadi makanan wajib pasukan Raider Kostrad di setiap markas Batalyon Raider.
Agar kemampuan setiap personel tetap prima, latihan lari ini tetap dilakukan setiap hari walaupun prajurit Raider sedang menjalankan ibadah puasa.(*)