KLB Demokrat
Sama-sama Jenderal TNI, Curhat SBY Ayah AHY 'Dikhianati' Moeldoko yang Kudeta di Partai Demokrat
Sama-sama jenderal TNI, curhat SBY ayah AHY 'dikhianati' Moeldoko yang kudeta di Partai Demokrat.
"Saya mohon ampun ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu," ucap SBY.
Ia pun mengaku tak pernah menyangka bahwa Partai Demokrat akan diperlakukan atau ditimpa isu kudeta oleh pihak eksternal.
"Tak pernah terlintas dalam pikiran saya, bahwa Partai Demokrat akan dibeginikan. Saya benar-benar tidak menyangka karena sewaktu selama 10 tahun saya pimpin Indonesia dulu, baik secara pribadi maupun Partai Demokrat yang saya bina, tidak pernah mengganggu dan merusak partai lain, seperti yang kami alami saat ini," ujar dia.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) mengatakan, motif Moeldoko dalam merebut kepemimpinan partai tidak berubah.
"Memang sejak awal motif dan keterlibatan KSP Moeldoko tidak berubah," ucap AHY di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi 41, Jakarta Pusat.
"Yaitu ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat yang sah, menggunakan cara-cara inkonstitusional, serta jauh dari moral dan etika politik," imbuhnya.
Adapun keputusan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2026 dibacakan oleh Jhoni Allen Marbun.
Pernyataan tersebut diiringi riuh para peserta KLB.
Terlihat para peserta menyetujui dan meneriakkan kata setuju dengan hasil putusan tersebut.
Jhoni Allen Marbun mengungkapkan ada dua nama yang menjadi calon Ketum Partai Demokrat, yakni Moeldoko dan Marzuki Alie.
Namun, Marzuki Alie memutuskan untuk mengundurkan diri.
Kendati demikian, mantan Ketua DPR itu diputuskan untuk menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.
KLB juga menetapkan Ketua Umum Partai Demokrat AHY dinyatakan telah demisioner.
Pengamat: Manuver Moeldoko kurang cantik dan tak etis
Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI) Firman Noor mengatakan, manuver yang dilakukan Moeldoko sudah terbaca sejak awal kekisruhan.