KLB Demokrat
'Panglima Tak Ada Artinya kalau Tak Punya Prajurit Tangguh', Pidato Pertama Moeldoko Ketum Demokrat
Inilah Pidato pertama Moeldoko sebagai Ketum DPP Demokrat versi KLB Demokrat Sibolangit, sindir AHY anak SBY?
TRIBUN-TIMUR.COM - Jenderal TNI (Purn) Moeldoko resmi terpilih sebagai Ketua Umum DPP Demokrat versi KLB Sibolangit, Sumut, Jumat (5/3/2021) malam.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) hadir langsung di lokasi KLB Demokrat. Dalam pidatonya, Moeldoko membahas soal leadership.
Panglima TNI era SBY ini menjanjikan kembali kejayaan Demokrat sebagai parpol yang pernah memenangkan Pemilu di Indonesia.
Jenderal Purnawirawan Moeldoko akhirnya tiba di lokasi Kongres yakni di Hotel The Hill Sibolangit, Sumatera Utara, Jumat (5/3) pada pukul 21.38 WIB.
Ia pun kemudian memberikan pidato perdananya usai dipilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB.
Pada pidato tersebut, ia menyinggung soal kepemimpinan.
Menurutnya, seorang pemimpin memiliki kekuatan karena disokong oleh anggotanya.
Oleh karena itu, sebagai seorang pemimpin ia akan terus memberi semangat dan motivasi kepada para bawahannya.
"Berbicara leadership, kekuatan panglima ada di tangan kalian semua. Panglima tidak ada artinya kalau tidak memiliki prajurit yang tangguh. Seorang pemimpin tugasnya memberikan kekuatan dan energi kepada komandan di bawahnya, bukan malah melemahkan," tegas Moeldoko.
Moeldoko juga mengataka bahwa pelaksanaan KLB sudah sesuai dengan AD/ART dan konstitusional.
Ia pun berjanji akan merangkul semua kader yang ada di Indonesia untuk bersatu padu membangun Demokrat agar bisa kembali meraih kejayaan.
"Tidak ada yang tertinggal. Semuanya kita bersatu padu. Seorang pemimpin tugasnya adalah memberikan kekuatan dan energi yang luar biasa kepada bawahan," ujarnya.
Lebih lanjut, ia memberikan apresiasi kepada semua peserta KLB yang telah mempercayakan dirinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
"Kepada seluruh peserta kongres, saya apresiasi atas permintaan kalian untuk menjadikan saya Ketua Umum Demokrat," pungkasnya.
Sementara kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama SBY menggelar jumpa pers setelah Moeldoko terpilih di KLB.
SBY dan AHY kompak menyebut KLB ilegal dan menciderai Demokrasi. SBY membuka AD/ART partai dan menyebut KLB inkonstitusional.