Prostitusi
Cerita Wanita 18 Tahun jadi Pemuas Nafsu Pria Mesum, Pasang Tarif Murah Sekali Main
Cerita wanita 18 tahun jadi pemuas nafsu pria mesum, pasang tarif murah sekali main. Cewek tersebut, selama ini hanya menunggu pelanggan
TRIBUN-TIMUR.COM - Cerita SJ wanita 18 tahun yang nekat menjadi seoang Pekerja Seks Komersial (PSK) di usia muda.
Cewek asal Bondowoso tersebut, selama ini hanya menunggu pelanggannya saja.
Pria hidung belang yang datang dan kemudian menggunakan layannya.
Cewek muda ini ternyata mangkal di sebuah warung kopi yang dijajakan oleh sepupunya.
Namun Sj juga memberikan jasa layanan seks bagi pria hidung belang. Tarifnya Rp 250 ribu untuk layanan.
Dari aktifitas ilegelnya itu ternyata SJ juga memberikan pengakuan yang cukup membuat sedih.
Beginilah kisah SJ
Cewek berinisial SJ (18) kepergok menjadi wanita penghibur di warung remang-remang di depan SMAN 3 Pamekasan, Rabu (3/3/2021).
Cewek asal Bondowoso ini baru sepekan tinggal di Pamekasan.
SJ pindah ke Pamekasan karena ikut sepupunya jualan kopi dan sayur di pasar.
Namun saat waktu senggang, SJ juga menjajakan diri menjadi wanita penghibur.
SJ mematok tarif sebesar Rp 250.000 kepada pria hidung belang yang ingin mendapat layanan.
Ia biasa mangkal di warung kopi remang-remang itu mulai pukul 21.00 WIB.
Wanita cantik itu hanya menunggu pelanggan di warung remang-remang tersebut.
SJ akan langsung melayani bila ada pria hidung belang yang hubungan badan.
"Katanya, ada lima oran gyang sduah memakai jasanya dalam waktu sepekan," kata Hasanurrahman, Kasi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Pamekasan kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (4/3/2021).
SJ menjadi wanita penghibur demi menghidupi adiknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) di Bondowoso.
SJ dan adiknya sudah tidak memiliki orangtua lagi alias yatim piatu.
"Dia tidak tahu lokasi melayani pria hidung belang. Katanya, lokasinya jauh. Bukan di hotel, tapi di rumah," beber Hasanurrahman.
Cerita janda jadi PSK
Dunia prostitusi menjadi jalan pintas bagi TL (21), seorang janda muda di Tasikmalaya.
Di usianya yang masih muda, wanita ini tak memiliki banyak pilihan usai bercerai dengan suaminya seminggu lalu.
Janda ini mengaku menjadi PSK untuk menghidupi dua anak dan persalinan calon bayi yang tengah ia kandung.
"Saya baru cerai sama suami udah seminggu ini. Pekerjaan saya selama ini mamah tahu," jelas TL saat dimintai keterangan di ruang interogasi Pol PP Kota Tasikmalaya, Senin (1/3/2021) dini hari.
TL mengaku sudah tak bisa berpikir panjang lagi selama ini untuk mendapatkan uang cepat buat menghidupi anak-anaknya.
Selama ini dirinya memiliki anak paling besar usia 4 tahun dan paling kecil 2 tahun, ditambah bayi dalam kandungannya yang sudah berumur 7 bulan.
"Suami kabur ntah kemana. Gimana lagi saya soalnya kepala keluarga. Saya enggak bisa kerja apa-apa lagi selain begini," tambahnya.
Selama ini, kata TL, dirinya tak pernah lama-lama mangkal dan hanya ingin mendapatkan uang meski hanya satu atau dua orang memakai jasanya.
Bahkan, dirinya berpikir setelah mendapatkan uang dari hasil pekerjaan malamnya tersebut, selalu ingin cepat pulang dan berkumpul bersama keluarganya.
"Saya enggak berpikir besar atau kecilnya dapat uang. Setelah saya dapat uang untuk bekal anak-anak meski satu kali melayani, saya langsung pulang. Yang penting saya ada buat jajan dan makan anak-anak," ujar dia sembari sesekali menutupi wajahnya yang masih muda dan cantik.
Saat siang harinya, lanjut TL, dirinya seperti laiknya sang ibu normal mengasuh dan membesarkan anak-anaknya seorang diri.
Ia tak pernah berpikir panjang lagi sebab dan akibat pekerjaan malamnya, tapi berpikir bagaimana caranya anak-anaknya bisa tumbuh dewasa.
"Saya enggak mikir apa-apa lagi, bagaimana caranya anak-anak saya bisa makan besok," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, perempuan malam yang mangkal di jalanan wilayah Kota Tasikmalaya beberapa kali terjaring razia oleh petugas tengah kondisi hamil tua.
Rupanya Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan kondisi hamil menjadi salah satu trend baru bisnis esek-esek kelas bawah yang tiap malamnya menjajakan diri di pinggir trotoar.
Alasan klasik kesulitan ekonomi menjadi alasan buat mereka nekat terjun ke dunia malam serta karena ajakan temannya untuk mencari uang cepat.
Seperti dialami TL, perempuan muda yang tengah hamil tua berusia 21 tahun yang terjaring razia mangkal di Depan PLN Kota Tasikmalaya, Senin (1/3/2021) dini hari tadi.
Dirinya mengaku telah 6 bulan menjadi wanita malam seusai cerai dan telah memiliki dua anak meski usianya terbilang masih muda.
"Saya butuh uang untuk kebutuhan hidup. Anak saya sudah dua ditambah sekarang saya hamil tua. Meski hamil saya mengaku menjual diri dan berhubungan sama pelanggan. Saya baru 6 bulan begini setelah cerai sama suami," jelas perempuan tersebut saat diperiksa Petugas Pol PP Kota Tasikmalaya, Senin dini hari.
(*)
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Kisah Pilu Cewek 18 Tahun di Pamekasan, Jadi Wanita Penghibur Demi Biaya Adik Sekolah di Bondowoso
Sebagian
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Pengakuan Pilu Janda Muda Tasikmalaya yang Terpaksa Jadi PSK Meski Lagi Hamil Tua
