Tribun Business Forum
KPR Rumah DP 0 Persen, Ini Penjelasan Ketua REI Sulsel
Menurut Ketua DPD REI Sulsel, M Sadiq dengan memberikan stimulus di sektor properti berarti menghidupkan
Penulis: Dian Amelia | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kebijakan fasilitas uang muka alias DP untuk kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 0 persen mulai berlaku.
Hal itu seiring dengan berlakunya kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk menerapkan pelonggaran aturan loan to value (LTV) untuk pembelian properti.
Dengan adanya DP KPR 0 persen, punya rumah akan makin mudah. Lalu, apakah ini saat yang tepat untuk beli rumah?
Menurut Ketua DPD REI Sulsel, M Sadiq dengan memberikan stimulus di sektor properti berarti menghidupkan kembali ratusan sektor UMKM.
" Jadi memang beberapa tahun terakhir ini apalagi semenjak pandemi, sektor komersil sedikit tidak bergairah di masa pandemi ini, jadi dengan stimulus cukup membawa angin segar bagi sektor properti, adapun jika kita menanggapi DP 0 persen artinya kita harus mengikuti aturan sesuai dengan asas-asas perbankan," ujarnya dalam Tribun Business Forum, Kamis (4/3/2021).
" Dan pastinya angsuran bertambah yah, tapi di sisi supply perbankan jangan ragu untuk menerapkan apalagi kan tiap tahun kuartal KPR ini terus naik jadi sudah bisa mengikuti dp 0 persen,tak hanya itu dulu yang menjadi penyebab salah satu kurang bergeraknya sektor komersil ini adalah low price atau high price yakni beban dp yang berat," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah BCA, Hendrik sia mengatakan dengan adanya stimulus atau regulasi yang dikeluarkan Bank Indonesia sebagai upaya bagaimana stimulus ekonomi bisa berputar.
" Secara umum kami dari perbankan apabila ekonomi tidak berputar pasti dampaknya akan ke perbankan juga dan tentunya bank juga pasti akan sulit, namun yang kita harapkan adalah bagaimana ekonomi ini bisa berputar apalagi properti ini sangat memegang peranan penting, jadi memang kebijakan yang dikeluarkan telah dipertimbangkan bagaimana efek terhadap ekonomi itu sangat kuat," tuturnya.
Menurutnya secara spirit kebijakan ini tentunya sangat baik, terutama pada saat melakukan restruktur dan nasabah tidak pernah membayar tetapi collectnya tetap lancar akan terlihat bahwa seluruh bank ini sangat baik.
" Namun saat ini yang perlu dilihat dari perbankan itu adalah LAR, ini saya lihat bahwa LAR memiliki kenaikan yang cukup tinggi karena restruktur dan LAR inilah yang menjadikan penurunan laba cukup signifikan di perbankan, apalagi dengan adanya kebijakan DP 0 persen," ucapnya.
Selain itu Sadiq juga menjelaskan jika kebanyakan masyarakat menginginkan investasi yang aman seperti dengan deposito.
" Bisa dilihat yah dari kita sendiri bahwa rata-rata masyarakat yang mampu itu memilih invetasi yang aman, tapi kan dengan menurunnya BI rate saat ini menjadikan peluang bagi masyarakat untuk membeli hunian yang nyaman dan aman, akrena memang 90 persen pembeli sektor properti itu adalah KPR karena mereka nilai itu akan semakin meningkat dan sudah tidak terasa lagi berat cicilannya," katanya.
" Sebagai developer kami sangat optimisme menghadapi pandemi ini dimana kami bertahan, terutama tahun lalu mencapai 50 persen kenaikan sektor properti dan sama sekali sektor ini tidak mines serta inilah yang membuat kami makin optimistis," tambahnya.
