Nurdin Abdullah Ditangkap KPK
Masih Ingat Andi Baso Ryadi Mappasulle? Pria Bulukumba Ini Bersyukur Nurdin Abdullah Ditangkap KPK
Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Dr Nurdin Abdullah ditangkap oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
TRIBUNMANADO.CO.ID - Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Dr Nurdin Abdullah ditangkap oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 28 Februari 2021 lalu.
Penangkapan terhadap Gubernur Sulsel yang baru menjabat selama kurang lebih tiga tahun tersebut, menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Salah satu yang mensyukuri penangkapan tersebut adalah, Andi Baso Ryadi Mappasulle. Warga Bulukumba ini bahkan mengunggah rasa syukurnya di dinding Facebook pribadinya.
Andi Baso menuliskan bahwa ia bersyukur atas ditetapkannya Nurdin Abdullah, Gubernur Sulawesi Selatan sebagai tersangka tindak pidana korupsi oleh KPK, Minggu 28 Februari lalu.
Andi Baso mengaku hari ditetapkannya Nurdin Abdullah sebagai tersangka bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-47.
“Hari ini tanggal 28 Februari, genap usiaku 47 tahun. Bertepatan Gubernur Profesor Andalan ditetapkan tersangka atas tindak pidana korupsi,” tulis Andi Baso dalam statusnya.
Ia juga mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Allah SWT, peristiwa penangkapan tersebut merupakan kado istimewa baginya.
“Terima kasih ya Allah, atas kado yang paling spesial sepanjang hidupku sampai saat ini,” tutur Andi Baso.
“Aku selalu yakin Allah Maha Adil, cepat atau lambat pasti membalas dan menjawab doa-doa orang terdzolimi, entah kapan dan cara bagaimana, hanya Allah yang tahu akan itu semua,” sambungnya.
Andi Baso menutup status itu dengan menuliskan “Sekali lagi terima kasih ya Allah,” tulisnya pada Minggu 28 Februari 2021.

Siapa Andi Baso Ryadi Mappasulle?
Nama Andi Baso Ryadi Mappasulle sempat menjadi perbincangan banyak orang pada September 2020 lalu.
Saat itu, Andi Baso bersama beberapa orang keluarganya, melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Sulawesi Selatan. Mereka meminta agar makam istrinya, Nurhayani Abram, dipindahkan dari pemakaman khusus Covid-19 Macanda, Gowa, ke pemakaman keluarga di Bulukumba.
Andi Baso beralasan, karena semasa hidup, istrinya sempat berpesan kepada Andi Baso dalam sebuah perbincangan santai, namun tatapan mata yang sangat tajam dan serius.
Almarhumah meminta kelak jika ajal sudah menjemput, dia ingin dimakamkan di kampung halaman sendiri, yakni di Kabupaten Bulukumba.
Berbaring di Jalan
Saat melakukan aksi unjuk rasa, Andi Baso bahkan sempat berbaring di tengah jalan sambil menangis meminta agar Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menemui mereka.

Andi Baso sendiri berbaring untuk beberapa menit sebelum akhirnya dievakuasi massa aksi karena pingsan di badan jalan. Hal ini membuat putri Andi yang juga berasa di lokasi, Andi Esa, menangis histeris.
Namun, keinginan untuk bertemu dengan Gubernur tak terwujud.
Hal inilah yang membuat Andi Baso dan pengunjukrasa lainnya merasa kecewa berat.(*)