Nurdin Abdullah Ditangkap KPK
Jejak Karier Nurdin Abdullah, Ketika Jabat Bupati Bantaeng Pintu Rumahnya Selalu Terbuka untuk Warga
Nurdin Abdullah hingga kini mengoleksi lebih dari 100 penghargaan dari berbagai macam bidang.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Waode Nurmin
"Tak mengherankan bila mulai dari anak-anak sampai orang tua sangat dekat dan bersahabat dengan pemimpin daerahnya itu," kata Yanuar.
Selama karier politik Nurdin, Yanuar memperhatikan gerak -gerik Nurdin yang senantiasa selalu ingin mencari tahu akar masalah langsung ke sumbernya.
Jika sudah tahu penyebabnya, dengan cepat ia mengambil tindakan.
"Bekerja degan fokus, itulah kunci keberhasilannya," katanya.
Yang diingat oleh Yanuar saat periode pertama Nurdin di Bantaeng, yakni menegaskan pada seluruh kepala dinas agar tidak memakai sepatu mahal.
Alasannya, Nurdin tidak ingin pejabatnya tampil mewah.
Selain itu, disayangkan jika sepatu mahal tersebut terkena lumpur karena mahal.
Lebih jauh lagi terdapat juga mobil dinas yang dipakai Kadis hanya Toyota Avanza, sementara Nurdin sendiri menggunakan Toyota Innova.
Untuk keperluan di luar dinas, Nurdin Abdullah menggunakan mobil pribadinya Crown tahun 2000.
Bupati yang menjunjung tinggi filosofi Jepang pantang berbohong, disiplin, sesuai kata dan perbuatan ini juga berhasil membenahi sistem pelayanan kesehatan warganya.
Warga Bantaeng paling dimanjakan untuk pelayanan kesehatan.
Jika ada warga yg sakit, cukup menelpon Brigade Siaga Bencana (BSB ) di 113 atau 0413-22724 / 0413-21408 maka dalam waktu kurang dari 20 menit dokter serta perawat bersama ambulans gratis akan segera menjemput pasien di rumahnya.
Pasukan ini mampu menurunkan angka kematian ibu melahirkan menjadi NOL dari sebelumnya 12/100.000 kematian per tahun.
BSB siaga 24 jam dgn 20 dokter, 16 perawat dan 8 unit mobil ambulans berfasilitas emergency.
Selain itu, BSB Bantaeng juga menyiagakan 11 unit mobil pemadam kebakaran berstandar Internasional, yang kemampuannya melebihi armada yang dimiliki Dinas Damkar Makassar.
Bahkan, mobil ambulans milik Pemkab Bantaeng kerap dipinjamkan di kabupaten tetangga bilamana ada pasien yang akan dirujuk ke Makassar.
Selain itu pula, Nurdin yg menguasai 3 bahasa asing, Inggris, Jepang dan Cina ini berhasil meyakinkan pemerintah pusat untuk menggelontorkan dana sekitar Rp 120 miliar untuk membangun gedung rumah sakit 8 lantai berstandar internasional.
Networking-nya yang terjaga baik, terutama dengan Jepang, membuat berbagai bantuan dengan mudah didapatnya.
Ambulans dan mobil pemadam kebakaran adalah di antaranya; 8 unit ambulans dan Damkar, semuanya diperoleh dari Jepang.
Sistem pelayanan di BSB, diadopsinya dari Jepang meski tidak seluruhnya.
Berkat mapannya pelayanan kesehatan di daerah berjuluk Butta Toa atau Tanah Tua ini, BSB Bantaeng masuk nominator United Nations Public Service Award, yang dibawahi PBB.
BSB Bantaeng sengaja ditunjuk Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara mewakili Indonesia.
Penataan Kota Bantaeng yang dulu terkenal dengan semak belukar kini menjadi kabupaten dengan “sejuta” tempat wisata indah.
Bahkan Nurdin bercita-cita menjadikan Bantaeng “Singapura” di Indonesia.
Karena itu sebagian besar pusat pemerintahan dan fasilitas pelayanan publik dipindahkan di daerah pantai.
"Dahulu, Bantaeng hanya dipandang sebelah mata dibanding 23 kabupaten di Sulsel. Orang-orang yang akan menuju 6 kabupaten di sisi selatan Sulsel ini hanya mampir sejenak atau bahkan melintas begitu saja. Sepertinya tak ada hal menarik untuk disinggahi. Namun, sejak 2009, Bantaeng menjadi daerah yang cukup menonjol. Bantaeng menjadi destinasi, bukan lagi tempat transit. Investor kelas dunia berdatangan ke kabupaten yg jaraknya 120 kilometer dari Makassar ini," ungkapnya.