Kerasnya Sindiran Kubu Rizieq Shihab ke Presiden Jokowi, Ferdinand: Gunakan Nalar
Baru-baru ini kubu Rizieq Shihab bereaksi keras ke Presiden Jokowi terkait kerumunan dipicu saat kunjungan kerja.
TRIBUN-TIMUR.COM - Baru-baru ini kubu Rizieq Shihab bereaksi keras ke Presiden Jokowi terkait kerumunan dipicu saat kunjungan kerja.
Aziz Yanuar selaku kuasa hukum Habib Rizieq Shihab menyindir karena beda perlakuan hukum antara Presiden dan kliennya saat sama-sama memicu kerumunan.
Presiden justeru dapat pembelaan dari Ferdinand.
Selengkapnya di sini:
Sindiran keras Aziz Yanuar soal kerumunan menyambut Presiden Jokowi menarik perhatian banyak orang.
Kedatangan Jokowi ke Kabupaten Sikka pada Selasa (23/2/2021), menuai kritik karena memicu kerumunan warga. Karena pemerintah mengimbau soal protokol kesehatan.
Rekaman video tentang Jokowi yang dikerumuni warga pada Selasa siang sudah banyak beredar.
Saat itu, selesai meninjau lumbung pangan di Kabupaten Sumba Tengah, Jokowi bersama rombongan bergerak ke Kabupaten Sikka untuk meresmikan Bendungan Napun Gete.
Sejak pagi, warga sudah menunggu kedatangan Jokowi. Ada yang berbaris rapi di pinggir jalan, ada pula yang menanti di pelataran rumah.
Personel Paspampres sudah mengimbau warga menjaga jarak saat mobil Presiden Jokowi keluar dari bandara, tepat di Kelurahan Waioti.

Warga dari anak-anak hingga lansia tetap mendekat lantaran penasaran dengan sosok mantan Gubernur DKI Jakarta itu..
Akhirnya, Jokowi keluar dari atap mobil lalu melambaikan tangannya ke arah warga setempat. Ia sempat memberi kode kepada warga untuk memakai masker.
"Tidak bisa bendung memang. Ini kan kali pertama Bapak Jokowi datang ke Sikka," kata warga Sikka, Kumis Tatois, melansir Kompas.com.
Menurut dia, wajar warga Sikka menyambutnya dengan gembira kehadiran Presiden Jokowi.
"Malah kami maunya harus selfie dengan Bapak Jokowi. Cuma karena situasi, ya biar hanya lihat beliau keluar di mobil. Sudah luar biasa sekali," lanjutnya.
Rizieq Shihab Harus Jadi Presiden Dulu
Kuasa hukum Rizieq Shihab merespons Jokowi yang menciptakan kerumunan di Kabupaten Sikka dengan sindiran.

Aziz menilai hal ini tidak adil lantaran Rizieq Shihab dipenjara karena disambut kerumunan.
Ia pun akan mengabari Rizieq Shihab soal ini.
"Selamat datang di Indonesia," kata Aziz saat dihubungi TribunJakarta.com, Rabu (24/2/2021).
Aziz lantas membuat sindiran merespon Jokowi yang menciptakan kerumunan.
"Biar pelanggaran protokol kesehatan tidak berujung pidana, mungkin HRS perlu jadi presiden," kata dia.
Dengan begitu, sambung Aziz, Rizieq Shihab tidak dikejar-kejar terus untuk membuka rekam medisnya.
"Sampai dituduh penyebar hoaks yang berbuat onar," ia menambahkan.
Kalau Rizieq Shihab tak jadi presiden, Aziz pun mengusulkan cukup posisi menteri.
"Mungkin HRS perlu pertimbangan mendaftar jadi menteri biar pelanggaran protokol kesehatan tidak berujung pidana," ucap dia.
Mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menilai Presiden Jokowi tak melanggar protokol kesehatan karena kerumunan itu spontan.
Ferdinand Hutahaean menilai Presiden Jokowi tak melanggar protokol kesehatan karena kerumunan itu euforia warga ke pemimpinnya.
Mantan politikus Partai Demokrat ini menjelaskan, hal sama terjadi ketika banyak orang menyambut Habib Rizieq Shihab yang datang ke Indonesia di mana memunculkan kerumunan.
Selanjutnya, Ferdinand menunjukkan perbedaan kerumunan yang dipicu kedatangan Jokowi dan Rizieq Shihab sehingga bisa menjadi tersangka.
"Kerumunan kunjungan pak @jokowi di NTT sangat berbeda dgn kerumunan acara pernikahan putri Rizieq Sihab.
JKW tak mengundang, tak menyiapkan tenda untuk kerumunan, dan JKW selalu tampak menunjuk maskernya agar warga juga pakai masker. Spontanitas euforia dan histeria yang tak direncanakan," cuit Ferdinand di akun Twitternya, Rabu (24/2/2021).
Ia menilai, Jokowi tak mungkin berlalu tanpa menegur warga yang menyambutnya. Karena secara waktu itu Jokowi datang untuk menuju lokasi peresmian bendungan.
"Pres @jokowi tampak berkali-kali menunjuk pada masker yang digunakannya, pesannya agar warga juga gunakan masker.
Euforia dan histeria spontan itu tak mungkin dilarang dan tak mungkin warga dikunci di rumah agar tak berkerumun menyambut presiden yang mereka cintai," imbuh dia.
Kasus Jokowi datang ke Sikka dan Rizieq Shihab datang ke Indonesia sama-sama menciptakan kerumunan, di mana warga yang menyambutnya spontan.
"Peristiwa euforia dan histeria spontan penyambutan itu sama jg dgn kondisi ketika Rizieq Sihab disambut pendukungnya dari Bandara Sorkarno Hatta. Itu bkn kesalahan Rizieq Sihab makanya diapun tak pernah diproses hukum atas peristiwa itu. Sama dgn yg di NTT, itu histeria spontan," jelas Ferdinand.
Nah, penetapan Rizieq Shihab sebagai tersangka di kemudian hari karena acara pernikahan putrinya hingga sampai menutup Jalan KS Tubun.
Apalagi di sana ada tenda untuk menampung massa dalam jumlah besar. Saat itu, DKI Jakarta sebagai epicentrum virus Corona dan masuk zona merah.
Rizieq Shihab ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi atas dugaan pelanggaran kekarantinaan kesehatan dan penghasutan masyarakat.
Rizieq dijerat Pasal 14 ayat (1) dan (2) UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit juncto Pasal 93 UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan dan Pasal 216 KUHP.
Dalam kasus kerumunan di Petamburan, polisi menyangkakan Rizieq dengan Pasal 160 dan Pasal 216 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal enam tahun.
Sebelumnya, ketika kasus ini masih ditangani Polda Metro Jaya, Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan, rangkaian acara di Petamburan diduga dipersiapkan menampung massa dalam jumlah besar.
Hal itu diketahui berdasarkan keterangan saksi petugas tenda berinisial K.
"Iya faktanya kan ada persiapan, ada tendanya. Itu kan sebagai wujud persiapan," kata Tubagus kepada wartawan, Kamis (3/12/2020).
"Kalau misalnya nggak dipasang tenda atau nggak ada acara apa-apa, masa iya orang masang-masang tenda," tambahnya.
Kendati demikian, Tubagus belum memastikan apakah tenda di acara tersebut bakal dijadikan sebagai salah satu alat bukti dalam kasus ini.
"Silakan diambil kesimpulannya lah," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kubu Rizieq Klaim Harus Jadi Pesiden Dulu Sindir Jokowi Picu Kerumunan, Ferdinand: Gunakan Nalar