Tribun Bone
LSM 'Nakal' Marak di Kabupaten Bone, Datangi Pejabat Lalu Minta Uang Atur Damai
Oknum anggota LSM kerap menggunakan organisasinya untuk meminta uang atau memeras aparat di Kabupaten Bone.
Pasalnya seorang oknum mengaku dari LSM diduga memeras kepala desa dengan meminta uang.
Parahnya, dalam melakukan aksinya, Ia mencatut nama Kasi Pidsus Kejari Bone, Andi Kurnia.
"Perlu didata dan diverifikasi kembali. Harus dicek akta pendirian dari notaris, AD/ART, sekretariat, SK keanggotaan. Organisasi itu harus benar-benar diketahui. Jangan sampai menjadi organisasi tidak jelas dan menimbulkan masalah," kata Irfan, Sabtu (20/2/2021).
Lanjut dosen Fakultas Syariah dan Hukum IAIN Watampone ini, Kesbangpol perlu menyediakan wadah pengaduan masyarakat.
Wadah ini untuk menerima laporan masyarakat jika terdapat LSM meresahkan.
"LSM itu harusnya mengawal pembangunan daerah serta mengadvokasi kepentingan-kepentingan rakyat. Bukan malah membuat takut masyarakat," terangya.
Datangi Pejabat, Minta Atur Damai
Keberadaan oknum LSM juga sempat membuat resah seorang pejabat di Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone.
Pejabat yang enggan disebut namanya itu, mengaku rumahnya didatangi beberapa anggota LSM.
Mereka datang kemudian meminta sejumlah uang, dengan alasan uang atur damai.
“Saya juga tidak tahu mereka dari mana, mereka mengaku LSM, tiba-tiba datang dan meminta masalah diselesaikan secara kekeluargaan,” katanya kepada Tribun Timur, Selasa (23/2).
Baca juga: Siapa Dayana? Gadis Kazakhstan Suruh Fiki Naki Hapus Semua Konten YouTube Bersama, Cinta Jadi Benci
Baca juga: Puluhan Buruh Segel Perusahaan Asing PT BLG di Pinrang
Ditanya terkait masalah dimaksud, sang pejabat menjelaskan, LSM tersebut mengaku menemukan bendera merah putih di kantornya robek.
“Mereka katanya dari kantor saya terus melihat bendera robek, nah mereka mempermasalahkan itu dan mengancam akan melapor. Melapor ke mana saya juga tidak tahu,” ucapnya.
“Nah mereka kemudian datang, bilang jika tak mau dilaporkan, masalah dapat diselesaikan secara kekeluargaan, mereka minta uang,” tambahnya.
Merasa tak mempunyai masalah, sang pejabat menolak permintaan para anggota LSM, hingga akhirnya mereka pergi.
“Saya tidak kasih, mereka kemudian pergi dan terus mengancam akan melapor,” pungkasnya.