Ashanty Istri Anang Positif Corona, Bahaya Penyakit Autoimun, Ayah Aurel Harus Tahu Gini Cara Obati
Ashanty istri Anang positif Covid-19, bahaya penyakit autoimun, ayah Aurel harus tahu cara pengobatan.
Obat-obatan tersebut digunakan untuk mengontrol penyakit autoimun.
Selain itu, menurut dr Hendra, bila kondisi imunitas tubuh berada dalam pengaruh obat immunosuppresant, maka respons tubuh terhadap infeksi Covid-19 juga menurun, sehingga risiko terjadinya Covid-19 gejala berat lebih besar.
Namun, seberapa besar peningkatan risiko keparahan infeksi Covid-19 pada pasien dengan penyakit autoimun pada berbagai tingkat aktivitas penyakit, menurutnya masih belum diketahui hingga kini.
Dokter Hendra menekankan pentingnya pasien dengan autoimun menginformasikan pada dokter yang merawat, terkait riwayat pengobatan yang dijalani.
“Dengan begitu, dokter dapat menilai aktivitas penyakit autoimun yang diderita pasien,” katanya.
Selain itu, pasien harus selalu diingatkan untuk menjaga diri dengan melakukan protokol 5M, yaitu mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak aman minimal 1,5-2 M, memakai masker, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Begitu juga pada pasien yang melakukan isolasi mandiri, tetap lakukan protokol kesehatan 5M, jaga kesehatan dengan minum cukup, makan makanan bergizi, olah raga teratur, dan mengonsumsi obat autoimun sesuai dengan anjuran dokter yang merawat.
Prosedur pengobatan Covid-19 pada pasien autoimun
Dr Hendra menuturkan, tatalaksana Covid-19 pada pasien autoimun, secara umum pengobatannya ditujukan untuk mengatasi infeksi Covid-19, namun harus disesuaikan dengan aktivitas penyakit pasien pada saat itu.
“Dokter harus mengetahui dulu, apakah penyakit autoimun yang diderita pasien sedang berada dalam kategori remisi atau flare up (aktivitas penyakit tinggi),” kata dr Hendra.
Sesuai dengan rekomendasi terbaru dari ACR (American College of Theumatology version 3), jika pasien autoimun dalam fase remisi/aktif dan tidak ada kecurigaan Covid-19, maka pengobatan dapat dilanjutkan.
“Namun jika pasien ada riwayat paparan terhadap virus covid-19 atau masuk kriteria suspect maupun probable, maka tergantung jenis pengobatan sebelumnya, ada yang bisa tetap dilanjutkan ada yang harus dihentikan hingga 2 minggu untuk observasi,” jelas dr Hendra.
“Atau 7-14 hari bebas gejala pasca infeksi Covid-19 pada kasus terkonfirmasi dengan gejala ringan - sedang, atau 10-17 hari bila pasien dinyatakan konfirmasi Covid-19 namun tanpa gejala klinis,” katanya mengimbuh.
Sementara itu, ia melanjutkan, pada pasien autoimun dgn infeksi Covid-19 gejala berat, keputusan memulai obat-obatan terkait autoimun diputuskan sesuai pemeriksaan dan pertimbangan klinis dari dokter.
Selain treatment obat, dr Hendra mengingatkan pentingnya untuk selalu menjaga diri dengan menerapkan protokol 5M.
Begitu juga pada pasien yang melakukan isolasi mandiri, tetap lakukan protokol kesehatan 5M, jaga kesehatan dengan minum cukup, makan makanan bergizi, olah raga teratur, dan mengonsumsi obat autoimun sesuai dengan anjuran dokter yang merawat.(*)