Peringatan buat PDIP dan Gerindra! Ridwan Kamil Terancam Salip Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto
Peringatan buat PDIP - Partai Gerindra! Elektabilitas Ridwan Kamil siap salip Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
TRIBUN-TIMUR.COM - Peringatan buat PDIP - Partai Gerindra! Elektabilitas Ridwan Kamil terancam salip Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Pilpres masih tersisa 3 tahun lagi, namun sejumlah nama calon pengganti Joko Widodo atau Jokowi mulai menguat.
Tak hanhya Prabowo Subianto yang sudah 2 kali head to head dengan Jokowi.
Sejumlah figur baru dan muda bermunculan.
Elektabilitas mereka cukup menjanjikan.
Lembaga Survei Indometer mengelar survei terkait elektabilitas sejumlah tokoh yang berpotensi menjadi calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Survei yang dilakukan pada 1 hingga 10 Februari 2021 terhadap 1.200 responden menemukan hasil elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih kuat.
Sedangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mulai tersalip oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB menjelaskan dalam kurun tiga bulan, posisi Prabowo Subianto sebagai calon presiden terkuat masih belum terkalahkan.
Hasil survei menunjukkan elektabilitas Prabowo sebesar 17,2 persen, dari sebelumnya sempat turun dari 17,6 persen pada survei bulan Juli 2020 menjadi 16,8 persen pada survei bulan Oktober 2020.
Elektabilitas Ganjar Pranowo saat ini sebesar 15,9 persen, dari sebelumnya naik dari 15,4 persen pada survei Juli 2020 menjadi 16,5 persen pada survei Oktober 2020.
Sedangkan Kang Emil melesat hingga 16,1 persen, padahal sebelumnya turun dari 11,3 persen (Juli 2020) menjadi 10,6 persen (Oktober 2020).
"Prabowo masih kokoh sebagai capres terkuat, sementara Ridwan Kamil dan Ganjar kini mulai saling menyalip," ujar Leonard dalam siaran persnya, Kamis (18/2/2021) sebagaimana dikutip dari Antara.
Leonard menambahkan melonjaknya elektabilitas Kang Emil menjadi tantangan, bukan hanya bagi Ganjar Pranowo, tetapi juga koalisi PDIP dan Partai Gerindra.
Ganjar Pranowo merupakan representasi PDIP, sedangkan Prabowo Subianto sangat mungkin dicalonkan lagi oleh Partai Gerindra.
"Meskipun bukan figur partai politik, tetapi Kang Emil terbukti mampu memenangkan dukungan dari parpol-parpol yang berbeda. Dimulai dari pemilihan Wali Kota Bandung pada 2013 dan pemilihan Gubernur Jawa Barat pada 2018 silam," ujar Leonard.
Pada posisi berikutnya ada nama Anies Baswedan dan Sandiaga Uno makin melorot.
Elektabilitas Anies Baswedan terus menurun, dari 10,1 persen (Juli 2020) menjadi 8,9 persen (Oktober 2020), dan kini 7,6 persen.
Sementara itu Sandiaga Uno juga terus-menerus merosot, dari 8,8 persen (Juli 2020) menjadi 7,7 persen (Oktober 2020), dan kini 6,8 persen.
"Jika tren ke depan terus menurun, peluang Anies dan Sandi untuk masuk bursa pilpres semakin berat," ujar Leonard.
Di urutan berikutnya ada Khofifah Indar Parawansa mendapat 4,1 persen pada survei Februari ini.
Elektabilitas Khofifah mengalami penurunandari survei sebelumnya Oktober 2020 yakni 4,3 persen.
Sementara survei bulan Juli 2020 Khofifah mendapat 3,8 persen.
Tri Rismaharini mendapat 2,9 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,3 persen, lalu ada Erick Thohir 1,8 persen, Mahfud MD 1,4 persen.
Kemudian Puan Maharani 1,2 persen, Susi Pudjiastuti 0,6 persen dan Moeldoko 0,3 persen.
Selebihnya masih ada sejumlah nama lain yang elektabilitasnya di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 14,6 persen.
"Masih terbuka peluang peluang bagi tokoh-tokoh baru maupun ceruk suara yang diperebutkan menuju 2024," ujar Leonard.
Survei Indometer ini dilakukan melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019.
Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasil survei elektabilitas calon presiden versi Indometer:
* Prabowo Subianto (17,6 persen-16,8 persen-17,2 persen)
* Ridwan Kamil (11,3 persen-10,6 persen-16,1 persen)
* Ganjar Pranowo (15,4 persen-16,5 persen-15,9 persen)
* Khofifah Indar Parawansa (4,1 persen-3,8 persen-4,3 persen),
* Tri Rismaharini (2,9 persen-2,1 persen-3,4 persen),
* Agus Harimurti Yudhoyono (3,3 persen-2,9 persen-2,7 persen),
* Giring Ganesha (0 persen-1,9 persen-2,2 persen),
* Erick Thohir (1,8 persen-2,3 persen-1,6 persen),
* Mahfud MD (1,4 persen-1,3 persen-1,5 persen),
* Puan Maharani (1,2 persen-1,1 persen-1,3 persen),
* Susi Pudjiastuti (0,6 persen-1,0 persen-1,1 persen), dan
* Moeldoko (0,3 persen-0,5 persen-1,0 persen).(*)