Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unhas

Ini 12 PTNBH Penerima Dana Penelitian Rp400 M BOPTN 2021, Termasuk Universitas Hasanuddin atau Unhas

“Inovasi di PTNBH itu tujuan utama simpel. Yakni dengan menggunakan teknologi terkini untuk melakukan riset dan inovasi,” katanya.

TRIBUN-TIMUR.COM/SURYANA ANAS
Gedung Rektorat Unhas - Gedung Rektorat Universitas Hasanuddin (Unhas), Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar 

Inilah 12 PTNBH Penerima Dana Penelitian Rp400 M BOPTN 2021, Termasuk Unhas

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 12 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) terima dana penelitian senilai Rp400 miliar dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional ( Kemenristek/BRIN).

Diharapkan, dana penelitian itu untuk kegiatan riset dan inovasi. Terlebih harus sesuai dengan sembilan bidang fokus yang ada dalam Prioritas Riset Nasional (PRN).

“Tahun ini, dana penelitian untuk PTNBH diberikan kepada 12 Perguruan Tinggi,” ujar Menristek Bambang Brodjonegoro pada pengumuman Pendanaan Penelitian untuk PTNBH Tahun 2021 secara virtual, Selasa (16/2/2021).

Bambang menjelaskan pendanaan ini merupakan bagian dari dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) untuk Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM) Tahun 2021 senilai Rp1,09 triliun.

Menurut Bambang, pada 2045 Indonesia harus menjadi negara maju. Oleh karena itu dengan adanya dana hibah ini agar dimanfaatkan dengan baik oleh PTNBH untuk berinovasi.

“Inovasi di PTNBH itu tujuan utama simpel. Yakni dengan menggunakan teknologi terkini untuk melakukan riset dan inovasi,” katanya.

“Dengan melakukan riset, nanti akan membawa ke market yang bisa berdaya saing dengan produk dari luar,” jelas Bambang.

Ia menyatakan Indonesia harus berhenti pada industri primer.

Namun menuju ke industri sekunder.

Salah satu contohnya ialah hasil tambang nikel nantinya tidak diekspor mentah.

Tapi, nikel harus diolah di industri dan dijual sebagai produk bernilai tinggi.

Salah satunya ialah jadi baterai untuk kendaraan listrik.

“Indonesia jadi salah satu penghasil nikel terbesar di dunia. Maka dari itu, nikel harus dijadikan produk bernilai, seperti halnya baterai untuk kendaraan listrik,” katanya.

Tentu dengan harapan, pada 2045 Indonesia menjadi negara maju.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved