GAR ITB vs Din Syamsuddin
Ternyata Jubir Jokowi Fadjroel Rachman Anggota GAR ITB, Apakah Terlibat Laporkan Din Syamsuddin?
Isu GAR ITB vs Din Syamsuddin melebar, Ternyata Jubir Jokowi Fadjroel Rachman Anggota GAR ITB, Apakah Ikut Terlibat Laporkan Din Syamsuddin?
TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus GAR ITB vs Din Syamsuddin melebar ke mana-mana.
Terungkap juga ternyata Jubir Jokowi Fadjroel Rachman jadi anggota aktif GAR ITB.
Kasus kian melebar.
Menkopolhukam Mahfud MD menegaskan tidak akan memproses kasus yang dilaporkan GAR ITB ini.
• Rekam Jejak Din Syamsuddin, Tokoh Muhammadiyah Dituduh Radikal Undang Reaksi Mahfud MD dan Fadli Zon
• Politisi PDIP Desak MUI Keluarkan Fatwa Haram Yahya Waloni Jadi Ustaz: MUI Harus Profesional & Adil
Baca juga: Pernyataan Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang Pasal Karet UU ITE Usai Bertemu Presiden Jokowi
Sementara itu Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mempertanyakan maksud pelaporan Gerakan Anti Radikalisme Institut Teknologi Bandung atau GAR ITB kepada Komisi Aparatur Sipil Negara yang menyebut Din Syamsuddin telah melanggar kode etik sebagai seorang ASN.
“kalo ada pihak yang menyatakan bahwa Din Samsyudin telah melanggar kode etik sebagai ASN, pertanyaan saya kode etik yang mana yang dilanggar”,ujar Anwar Abbas dalam video yang diterim tim Kompas.TV
Anwar meminta kepada GAR ITB untuk membuktikan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Din Syamsuddin sebagai aparatur sipil negara yang juga diterpa isu radikalisme terkait dengan pelaporan tersebut.
Anwar menilai kritik seorang Din Syamsuddin kepada pemerintah merupakan hal yang lumrah terlebih Presiden Joko Widodo juga sebelumnya sudah mempersilahkan masyarakat untuk melontarkan kritik kepada pemerintah sebagai langkah meningkatkan kualitas pelayanan publik.
“Jokowi sadar supaya negeri ini bisa berjalan dia perlu kritikan, Jokowi membuka diri untuk pemerintah dikritik,”ujar Anwar
Ia juga satu suara dengan Mahfud MD yang bereaksi keras bahwa Din Syamsuddin bukan radikal, dia mengusung gerakan moderasi beragama
“Jasa pak Din sangat besar khususnya menegaskan ulang sikap Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,”ujar Anwar Abbas
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun turut memberikan tanggapan terkait adanya aktivitas dari Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Institut Teknologi Bandung (ITB) yang melaporkan tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin.
Melalui channel YouTube milik Refly Harun, ia mengulik keterlibatan jubir Presiden Fajdroel Rachman di dalamnya.
Ternyata, Fajdroel Rachman merupakan anggota aktif di GAR ITB dan tergabung dalam grup WhatsApp.
Di video itu, Refly membacakan salah satu berita tentang GAR ITB yang melaporkan Din Syamsuddin.
Disebutkan, jika ada salah satu tokoh populer yang turut membentuk GAR ITB yakni Fajdroel Rachman.
Hal itu disampaikan oleh salah satu anggota GAR ITB Nelson Napitupulu.
"Ada Fadjroel Rachman yang sekarang jadi jubir presiden, dia ikut di diskusi awal," ujar Refly Harun membacakan apa yang disampaikan Nelon.
Disampaikan Nelson pula dari apa yang dibacakan Refly, GAR ITB dibentuk sekitar akhir 2019, saat itu menjelang pemilihan rektor ITB.
Dalam pernyataannya, Nelson menjelaskan salah satu pemantik munculnya gerakan ini adalah adanya persoalan radikalisme di ITB.
Nelson juga mengatakan jika Fadjroel masih menjadi anggota aktif di GAR ITB sampai saat ini. Sebelum menjadi GAR ITB, gerakan ini dinamakan sebagai Nusa Kinarya Rumah Indonesia (NKRI).
Sebab, kala itu masih banyak alumni-alumni dari universitas lain yang bergabung di dalamnya.
Bahkan, artis Cristine Hakim juga sempat masuk sebagai anggota NKRI kala itu. Namun, setelah diputuskan sebagai GAR ITB, Cristine Hakim memutuskan untuk tidak ikut.
Dibacakan oleh Refly Harun, terkait berapa anggota GAR ITB yang aktif, Nelson menjelaskan, ada sekitar 20 orang yang aktif. Namun, mereka selalu berdiskusi dalam grup WhatsApp dengan anggota lebih dari 250 orang.
Refly lantas membacakan alasan GAR ITB melaporkan Din Syamsuddin. Nelson menegaskan jika pelaporan terhadap Din bukanlah soal radikalisme.
"Jadi yang kita persoalkan di sana, seorang anggota MWA yang adalah ASN melakukan praktik politik praktis, termasuk menghasut, menebar hoaks," kata Refly yang membacakan pernyataan Nelson.
Penjelasan Ketua KASN
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dilaporkan sekelompok yang mengatasnamakan Gerakan Anti Radikalisme Alumni ITB (GAR ITB) ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) karena dituduh radikal.
Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Agus Pramusinto mengatakan, telah menerima laporan dari GAR ITB itu.
Namun, Agus menegaskan bahwa pihaknya tidak memberikan rekomendasi apapun dan hanya meneruskan laporan GAR ITB ke Satgas Radikalisme dan Kementerian Agama.
"Kami tidak memberikan rekomendasi apapun dan hanya meneruskan laporan GAR ITB, sebagai bentuk pelayanan masyarakat reguler yang kami lakukan," kata Agus saat dikonfirmasi Tribunnews, Senin (15/2/2021).
• Rekam Jejak Din Syamsuddin, Tokoh Muhammadiyah Dituduh Radikal Undang Reaksi Mahfud MD dan Fadli Zon
• Politisi PDIP Desak MUI Keluarkan Fatwa Haram Yahya Waloni Jadi Ustaz: MUI Harus Profesional & Adil
Pernyataan Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang Pasal Karet UU ITE Usai Bertemu Presiden Jokowi
Agus juga menyebutkan, pihaknya belum menemukan bukti apapun terkait laporan dugaan pelanggaran tersebut.
Ia kembali menegaskan, bahwa KASN akan meneruskan laporan tersebut ke Satgas Radikalisme dan Kemenag.
Karena, laporan yang dilayangkan oleh GAR ITB ini terkait laporan dugaan radikalisme.
"Tetapi tidak ada pernyataan apapun dari KASN yang terkait adanya pelanggaran radikalisme tersebut," jelasnya dilansir dari artikel tribunnews.com berjudul Ketua KASN akan Limpahkan Aduan Soal Din Syamsudin Ke Satgas Radikalisme,
