Gempa Sulbar
Terdampak Gempa Sulbar, 153 Sekolah dan 77 Gedung Kantor di Mamuju Rusak
Sektor pendidikan salah satu sektor yang paling terdampak gempa Sulbar mengguncang Mamuju dan Majene pada 15 Januari lalu.
Penulis: Nurhadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU -- Sektor pendidikan salah satu sektor yang paling terdampak gempa bumi magnitudo 6.2 SR yang mengguncang Mamuju dan Majene pada 15 Januari lalu.
Data Dinas PUPR Provinsi Sulbar, sebanyak 153 gedung sekolah di Kabupaten Mamuju rusak, 76 diantaranya rusak berat, 48 rusak sedang dan 29 terkategori rusak ringan.
Dari 76 sekolah yang rusak berat, terdiri dari, SD dan TK/PAUD 35 unit.
Untuk SMA, SMK dan SMP dua unit yang rusak berat. Sementara gedung SLB hanya mengalami rusak ringan dan sedang. SMP sebanyak 10 unit, 11 unit SMP, 10 unit SMK, 6 SMA dan 2 unit SLB.
"Gedung SD menjadi sarana pendidikan yang paling banyak mengalami kerusakan. Jumlahnya mencapai 74 unit. Menyusul gedung TK/PAUD sebanyak 50 unit,"kata Kadis PUPR Sulbar M Aksan saat evaluasi di posko induk transisi darurat bencana di kantor gubernur, Senin (15/2/2021) kemarin.
Sementara gedung perkantoran yang terdampak gempa setelah dilakukan assesment, Dinas PU Sulbar mencatat, sebanyak 77 unit gedung kantor yang rusak di Kabupaten Mamuju.
Terdiri dari 33 unit kantor lingkup Pemprov Sulbar, 29 Instansi vertikal dan Pemkab Mamuju 25 unit kantor.
"Aktivitas perkantoran di lingkup Pemprov Sulbar hingga kini masih berlangsung di bawah tenda. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan menghindari resiko jika terjadi gempa susulan,"katanya
Dikatakan, aktivitas di bawah tenda juga masih diputuskan sembari menunggu hasil assesment gedung kantor terdampak gempa yang sementara berlangsung.
"Sampai saat ini, kami telah melakukan assesment sekitar 100 gedung,"jelasnya.
Penanganan bencana gempa kini masa memasuki masa transisi darurat menuju pemulihan.
"Masyarakat berharap besar kepada pemerintah pusat maupun daerah agar aktivitas pendidikan dan perkantoran di Sulbar dapat berjalan normal seperti sebelumnya,"pungkasnya. (tribun-timur.com)