TNI vs KKB, Prada Maulana Masih Sempat-sempatnya Angkat Senjata Meski Wajah Berdarah kena Rekoset
wajah Prajurit TNI berdarah setelah terkena pantulan peluru atau rekoset saat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
TRIBUN-TIMUR.COM - Video seorang Prajurit TNI tampak bersimbah darah di wajahnya setelah terkena pantulan peluru atau rekoset saat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Jenggerpaga, Kabupaten Puncak Papua, Sabtu (13/2/2021).
Prajurit TNI yang dikemudian diketahui bernama Prada Maulana itu adalah anggota Satgas Pamrahman Yonif 751/MTL
Dikutip dari Tribun Medan, wajah Prada Maulana bersimpah darah, setelah pantulan peluru (rekoset) mengenai bagian hidung.
Rekan Maulana tampak sigap memberikan pertolongan.
Meski merasa sakit, Prada Maulana masih sempat mengambil kembali senjatanya lalu mengosongkan peluru untuk safety.
Baku tembak ini terjadi saat aparat gabungan melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) penikaman tukang ojek A.n Rusman H.R (Suku Bugis) yang terjadi pada tanggal 09 Februari 2021.
Pelaku penikaman diduga KKB
Seorang warga bernama Rusman tewas setelah ditikam Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Ilambet, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Selasa (9/2/2021) petang.
Kapolres Puncak, AKBP Dicky Saragih membenarkan kejadian tersebut dan menyebut para pelaku adalah KKB.
"Pelaku berjumlah enam orang, kami sedang dalami apakah mereka dari kelompok Lekagak Telenggen atau Militer Murib," kata Dicky, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa malam.
Korban yang berprofesi sebagai tukang ojek pertama kali dilihat oleh saksi DL tengah dianiaya oleh enam orang sekitar pukul 18.30 WIT.
Menurut Dicky, saat itu saksi sedang berjalan dari Kampung Tuanggi menuju Kampung Ilambet dan kemudian melihat sekelompok orang sekira enam orang melakukan pengeroyokan terhadap korban.
Saksi berusaha memarahi para pelaku yang tidak dikenal sambil melempar para pelaku dengan batu.
Saat itu, para pelaku berlarian kemudian ia berteriak meminta tolong, sehingga beberapa masyarakat keluar dari honai.
"Saksi melihat korban berlari menuju kota, sehingga saksi bersama masyarakat mengejar korban dengan maksud ingin membantu korban," kata dia.