Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

14 Februari, Mengenang Pembantaian di Hari Valentine yang Tewaskan 7 Orang

Mengenang pembantaian di Hari Valentine yang tewaskan 7 orang pada tanggal 14 Februari.

Editor: Edi Sumardi
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi Hari Valentine. Mengenang pembantaian di Hari Valentine yang tewaskan 7 orang pada tanggal 14 Februari. 

Dengan menggunakan seragam polisi curian dan bersenjata berat, para anak buah Capone datang dan mengejutkan anak buah Moran.

Ketujuh orang itu kemudian dibariskan dan diperintahkan menghadap tembok.

Mengira telah digrebek polisi, ketujuh orang ini tak melawan saat senjata mereka dilucuti.

Sesaat kemudian, keempat orang itu menembakkan senapan mesin mereka.

Alhasil, enam orang tewas seketika dan orang ketujuh meninggal satu jam kemudian.

Warga Amerika sangat terkejut dengan kabar pembantaian berdarah dingin itu, tetapi Al Capone seperti biasa selalu memiliki alibi kuat sehingga banyak yang meragukan keterlibatannya.

Sementara pemerintah yang merasa terhina karena para pembunuh itu menggunakan seragam polisi, berjanji untuk menangkap para pelaku pembantaian.

Dengan mandat dari Presiden Herbert Hoover, yang baru berkuasa, Kementerian Keuangan diberi wewenang untuk mengejar Capone.

Pemerintah berharap bisa mendapatkan cukup bukti bahwa Capone melanggar aturan larangan penjualan miras dan mengemplang pajak negara.

Pada Mei 1929, Capone didakwa membawa senjata api yang disembunyikan dan dijatuhi hukuman kurungan 10 bulan.

Di saat yang sama, agen Departemen Keuangan AS, Eliot Ness terus mengumpulkan bukti-bukti kejahatan Al Capone. Pada Juni 1931, Capone dituduh menghindari pajak.

Kemudian pada 17 Oktober 1931, berdasarkan kesaksian dua mantan pencatat pembukuan, Al Capone dinyatakan bersalah atas sejumlah tuduhan.

Sepekan kemudian dia dijatuhi hukuman 11 tahun penjara dan denda 80.000 dolar AS ditambah biaya pengadilan.

Al Capone dipenjarakan di LP Atlanta pada 1932 dan pada 1934 dipindahkan ke pulau penjara Alcatraz di Teluk San Francisco.

Pada saat itu, larangan menjual minuman keras dicabut tetapi kerajaan kriminal Al Capone sudah runtuh.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved