Guru Honorer Bone Dipecat Gegara FB
Soal Pemberhentian Guru Honorer, Legislator Bone Bakal Keluarkan 'Surat Sakti' Bela Hervina
Kasus guru honorer di SDN 169 Sadar, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) diberhentikan oleh kepala sekolah mendapat
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG - Kasus guru honorer di SDN 169 Sadar, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) diberhentikan oleh kepala sekolah mendapat perhatian dari Komisi IV DPRD Bone.
Hervina, guru honorer yang telah mengabdi selama 16 tahun diberhentikan oleh Kepala Sekolah tempatnya mengajar.
Diduga penghentiannya karena cuitannya di media sosial Facebook.
Dia menulis disehelai kertas rincian pembagian gajinya yang diperoleh selama 4 bulan sebesar Rp700 ribu lalu mengunggahnya ke media sosial Facebook.
Dia menulis keterangan "terima kasih banyak bu aji pak aji dana bosx....". Postingan tersebut diunggah pada 6 Januari lalu.
Namun, tak berselang lama dia dihubungi melalui pesan WhatsApp oleh Kepala Sekolah tempatnya mengajar, Hamsinah.
Dalam pesan tersebut, Hervina diminta untuk mencari sekolah yang bisa membayar gaji lebih banyak.
Wakil Ketua Komisi IV, Andi Muh Salam menyanyangkan tindakan pemberhentian guru honorer tersebut.
"Guru honorer tersebut punya keluarga untuk dihidupi. Kami tidak menginginkan ada hak guru honorer yang tidak diberikan," katanya.
Padahal kata dia, Bone sangat membutuhkan tenaga pendidik di daerah terpencil dalam meningkatkan mutu pendidikan.
"Kita ini butuh guru di daerah terpencil. Supaya mutu pendidikan di Bone bisa meningkat," beber Lilo sapaan akrab Andi Muh Salam.
Lanjut Lilo, Komisi IV DPRD Bone akan memanggil pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan untuk meminta penjelasan permasalahan ini.
Jika nanti ditemukan terjadi pelanggaran dalam pemberhentian guru honorer tersebut, pihaknya tak segan mengeluarkan rekomendasi.
"Kalau nanti terbukti, tentu kami selaku pimpinan Komisi IV akan mengeluarkan rekomendasi. Namun, tentunya kami akan terlebih dahulu mendengar keterangan dari guru, kepala sekolah dan Disdik bagaimana histori permasalahan ini," pungkas legislator Partai Nasdem ini.(*)
Laporan Wartawan TribunBone.com, Kaswadi Anwar