Pelecehan Seksual
Miris Nasib Dokter Muda Ini, Niat Mencari Keadilan Kasus Pelecehan Seksual Namun Berujung Kematian
Dokter Mariana Sanchez Davalos, seorang mahasiswi dan lulusan ahli bedah yang bekerja di sebuah klinik di Kota Ocosingo korban pelecehan seksual
CEMECH yang mewakili mahasiswa kedokteran lainnya juga menyebut ini bukan terjadi sekali selama proses magang.
Kementerian Kesehatan mengeluarkan pernyataan dan mengungkapkan "kemarahan" mereka atas pembunuhan Davalos.
Pihak Kemenkes menegaskan kembali terkait kebijakan aparat untuk setiap aksi kekerasan terhadap perempuan.
"Pelecehan seksual adalah perilaku yang tidak dapat diterima yang sangat merugikan martabat orang, dan anak perempuan, remaja dan wanita adalah yang paling terpengaruh," tulis Menteri Kesehatan Dr. Jorge Alcocer Varela.
Para pejabat mengatakan mereka melakukan kontak dengan keluarga korban dan akan memberikan dukungan saat mereka menyelidiki kematian Davalos.
Kelompok hak perempuan dan aktivis online telah memulai hashtag #JusticiaParaMariana untuk mendorong perjuangan keadilan.
Seorang pengguna menulis: "Seorang mahasiswa kedokteran seharusnya hanya fokus pada pembelajaran, tidak perlu mengkhawatirkan keselamatannya. Lingkungan kerja yang aman dibutuhkan SELALU."
"Kasus Mariana sebenarnya bisa dicegah. Pihak berwenang perlu mendengarkan dan mengambil tindakan."
Mereka juga meminta Gubernur untuk menjadi ujung tombak penyelidikan.
"Kami menuntut Gubernur Chiapas mengambil tindakan atas masalah tersebut dan menghukum sesuai hukum personel yang mengabaikan permintaan Mariana dan riwayat pelecehan seksual," kata mereka. (sal/tribun-medan.com)
Cium Mahasiswi, Kepala Desa Tersangka Kasus Pelecehan Seksual
Kepala Desa Lempong Kabupaten Wajo, Sulsel, Abdul Karim akhirnya ditetapkan sebagai tersangka kasus pelecehan seksual, Jumat (16/10/2020).
Diketahui, Abdul Karim mencium seorang mahasiswi berinisial AP (23), sebanyak 3 kali pada Juli 2020 lalu.
"Hari ini kita sudah menaikkan status AK, dari saksi menjadi tersangka," kata Kapolres Wajo, AKBP Muhammad Islam Amrullah.