Kasus Abu Janda Bikin Denny Siregar Sadar: Ijinkan Saya Menghindar dari Orang-orang Seperti itu
Denny Siregar mengungkapkan beberapa teman yang dikenalnya, yang dulu tertawa, ngobrol dan nginap bareng Abu Janda, kini sibuk mencaci.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus yang menimpa Permadi Arya alias Abu Janda membuat Denny Siregar menyadari satu hal yakni tentang nilai pertemanan.
Denny Siregar mengungkapkan beberapa teman yang dikenalnya, yang dulu tertawa, ngobrol dan nginap bareng Abu Janda, kini sibuk mencaci dan mendokan supaya Abu Janda masuk penjara.
Hal tersebut diungkapkan Denny Siregar seperti dilansir TRIBUN-TIMUR.COM dari Facebook-nya.
"Saya ketawa, ternyata nilai pertemanan begitu tipis bagi mereka. Ketika senang mereka ada, ketika ada masalah mereka ramai2 lepas tangan darinya, bahkan mendorongnya supaya jatuh ke jurang dengan senangnya," tulis Denny Siregar.
Denny Siregar pun berpikir, apakah ketika kelak dia punya masalah seperti Permadi, akankah dia dibegitukan juga?
Menurut Denny Siregar, sudah pasti. Tabiat itu susah diubah.
"Ijinkan saya menghindar dari orang-orang seperti itu, yang ketika di depan tersenyum manis dan dibelakang menikam dengan sadis," ujar Denny Siregar lagi.
Lanjut Denny Siregar, dia senang karena dengan adanya kasus Abu Janda, membuatnya harus memfilter kembali siapa temannya.
Berikut postingan Denny Siregar selengkapnya!
"Beberapa teman yang saya kenal, yang dulu ketawa bareng Permadi, ngobrol bareng Permadi, nginap bareng Permadi, sekarang sibuk mencacinya dan mendoakan dia supaya masuk penjara..
Saya ketawa, ternyata nilai pertemanan begitu tipis bagi mereka. Ketika senang mereka ada, ketika ada masalah mereka ramai2 lepas tangan darinya, bahkan mendorongnya supaya jatuh ke jurang dengan senangnya.
Saya berfikir, apakah ketika kelak saya ada masalah seperti Permadi, saya akan dibegitukan juga ?
Pasti. Karena tabiat itu sulit dirubah.
Ijinkan saya menghindar dari orang-orang seperti itu, yang ketika di depan tersenyum manis dan dibelakang menikam dengan sadis..
Saya senang dengan adanya kasus Permadi ini, membuat saya harus memfilter kembali siapa teman saya. Alam menyeleksi dan membuka topeng manusia melalui sebuah peristiwa..
Lebih baik berteman dengan secangkir kopi. Ia pahit, tapi tulus adanya..
Seruput..," tulis Denny Siregar di Facebook, 30 Januari 2021.
Diketahui Abu Janda tersandung kasus dugaan rasial kepada Natalius Pigai.
Haris Pertama resmi melaporkan Abu Janda atas dugaan ujaran kebencian terhadap Natalius Pigai ke Bareskrim Mabes Polri.
Permadi Arya alias Abu Janda dilaporkan Komite Nasional Pemuda Indonesia ( KNPI) ke Bareskrim Polri, Kamis (28/1/2021).
Abu Janda dilaporkan atas dugaan ujaran rasialisme lewat akun Twitter-nya terhadap mantan komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.
“Telah diterima laporan kami secara kooperatif dari pihak polisi bahwa kami telah melaporkan akun Twitter @permadiaktivis1 yang diduga dimiliki saudara Permadi alias Abu Janda,” kata Ketua bidang Hukum KNPI Medya Riszha Lubis di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Kamis, dikutip dari Tribunnews.com.
Selain itu, Abu Janda juga tersandung kasus atas cuitannya menyebut 'Islam Arogan'.
Permadi Arya alias Abu Janda menyelesaikan pemeriksaan dalam dugaan kasus ujaran SARA terkait cuitan 'Islam Arogan' di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (1/2/2021).
Pemeriksaan tersebut berlangsung hampir 12 jam lamanya.
Berdasarkan pengamatan Tribunnews di lokasi, Abu Janda tampak memakai pakaian kemeja berwarna hitam saat memenuhi pemeriksaan Polri.
Dia juga tampak menggunakan blankon, masker dan membawa tas ransel.
Abu Janda tampak keluar dari Gedung Utama Bareskrim Polri Awaloedin Djamin.
Dia juga terlihat ditemani kedua kuasa hukumnya saat memenuhi pemeriksaan kali ini.
Kepada awak media, Abu Janda mengklaim telah diperiksa selama 12 jam di gedung pemeriksaan.
Total, ada 50 pertanyaan yang diajukan oleh penyidik.
"Saya datang lebih pagi, saya diperiksa sudah 12 jam dan pertanyaan saya sudah tidak terhitung lagi, mungkin banyak sekitar 50 pertanyaan dan mungkin lebih," kata Abu Janda.
Ia menerangkan pertanyaan yang diajukan oleh penyidik adalah seputar klarifikasi terkait cuitannya berkaitan 'Islam Arogan'.
Dia mengaku cuitannya itu tidak bermaksud ditujukan kepada umat Islam.
"Saya sudah jelaskan ke bapak-bapak penyidik bahwasanya tweet yang saya sempat bikin rame itu adalah tweet jawaban saya kepada Tengku Zul. Jadi ketika saya mengatakan Arogan itu karena saya merespon tweet provokasi Tengku Zul yang mengatakan bahwa minoritas yang di negeri adalah Arogan ke mayoritas," jelas Abu Janda.
Ia juga menjelaskan maksud cuitannya yang terkait agama Islam merupakan agama yang datang dari Arab.
Dia juga mengklaim cuitan itu hanya ditujukkan kepada Tengku Zulkarnain.
"Ketika saya mengatakan Islam sebagai agama yang datang dari Arab itu yang saya tunjukkan juga kepada Ustadz Tengku Zul dan itu memang pembicaraan saya dengan Tengku Zul.
Yang saya maksud adalah aliran Islamnya si Tengku Zul itu atau aliran yang memang belakangan datang dari Arab atau Islam transnasional yang namanya Wahabi itu," ungkap Abu Janda.
"Bahkan ketika tweet itu diviralkan dengan menghilangkan bagian tweet Tengku Zul itu akan menimbulkan kesalahpahaman karena tweet saya jadi kehilangan konteks.
Karena itu jawaban saya ke Ustaz Tengku Zul. Bukan saya menggeneralisasi seluruh islam tetapi yang Saya tunjukkan kepada Ustadz Tengku Zul yang saya maksud adalah aliran Islamnya Tengku Zul," sambungnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan pemeriksaan kali ini belum tuntas.
Nantinya, dia juga telah dijadwalkan pemeriksaan lagi pada Kamis 4 Februari 2021 mendatang.
"Terus ternyata proses pemeriksaan hari ini sepertinya sudah tuntas dan akan dilanjutkan lagi panggilan selanjutnya pada hari Kamis," katanya. (Tribun-timur.com/ Sakinah Sudin/ Tribunnews.com)