Siapa Jenderal di Balik Tudingan Upaya Kudeta Agus Harimurti Yudhoyono AHY? Pembelaan Moeldoko
Partai Demokrat kini sedang diterpa badai. Ada isu jika Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY disebut akan digulingkan.
Moeldoko di baliknya?
Kepala Kantor Staf Presiden atau KSP, Moeldoko ada di balik upaya tersebut.
Tudingan itu disampaikan Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief lewat kicauannya di Twitter di akun @Andiarief__
"Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko. Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi."
Politisi Partai Demokrat lainnya, Rachland Nashidik melalui akunnya di Twitter juga menyinggung Moeldoko, mantan Panglima TNI.
"Selamat malam, Jenderal Moeldoko. Kalau tak mampu jadi the good, jangan jadi the bad, apalagi the ugly."
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra juga menyebut nama Moeldoko.
"Berdasarkan pengakuan, kesaksian, dari BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat yang kami dapatkan, mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024," kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Senin malam.
Ia melanjutkan, hal ini bukan soal perkara Partai Demokrat melawan Istana.
Melainkan, kata dia, hal ini mengenai penyalahgunaan kekuasaan dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, Partai Demokrat menunggu respons Presiden Jokowi terkait surat yang diberikan Ketum Partai Demokrat.
Herzaky mengaku, Partai Demokrat sudah mendapat info bahwa Presiden sudah membaca surat tersebut.
Menanggapi tudingan terhadap dirinya dan Istana, Moeldoko pun angkat bicara.
Dalam konferensi pers secara virtual, Moeldoko meminta tak asal menuding pihak Istana dan mengaitkannya dengan Presiden Jokowi.
“Jangan dikit-dikit Istana dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, tidak tahu apa-apa. Itu urusan saya, Moeldoko ini selaku KSP,” kata Moeldoko, Senin hari ini.