Pilkada
Partai Pendukung Jokowi Pecah Soal Pilkada Serentak 2024, Nasdem dan Golkar Usul 2022 dan 2023
Legislator DPR RI terpecah soal agenda Pilkada serentak mendatang. Nasdem, Golkar, PKS dan Demokrat tolak Pilkada 2024.
“Mari kita berpikir rasional, kita revisi secara menyeluruh. Format demokrasi kita semakin stabil. Kita menciptakan UU Pemilu yang dapat digunakan berkelanjutan,” kata Saan, dalam diskusi virtual, Sabtu (30/1/2021).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan, partainya menginginkan pelaksanaan Pilkada dilaksanakan pada 2022 dan 2023.
Alasannya, jika Pilkada dan Pilpres digelar bersama pada 2024, meski berbeda bulan.
Maka, hal ini membuat anggaran yang dikeluarkan negara.
“Apakah negara dalam situasi seperti ini akan mampu untuk beban anggaran pelaksanaan Pilkada dan Pilpres,” kata Nurul saat dihubungi, Kamis (28/1/2021), dilansir Tribunnews.com.
Tak hanya soal anggaran, Nurul mengatakan, normalisasi jadwal Pilkada juga dilatarbelakangi jumlah petugas penyelenggara Pemilu yang meninggal pada Pemilu serentak 2019.
Ia pun optimistis Pilkada bisa dilaksanakan pada 2022 seiring berjalannya program vaksinasi Covid-19.
Rencana pemerintah vaksin menyeluruh baru dilaksanakan akhir tahun ini atau awal tahun depan. Itu kan masih ada waktu buat kita, sementara Pilkadanya bulan Oktober, "ujarnya.(kompas.com/tribunnews.com)
• Prabowo - Ganjar Unggul di Survei Pilpres, Kabar Buruk buat Ridwan Kamil, Anies, Sandi, Erick Thohir
• Megawati dan Prabowo Meradang, Survei Terbaru Elektabilitas PDIP & Gerindra Anjlok, PKS Naik