Loyalis Mulai Pasang Badan, Putra Amir Uskara Siap Menantang M Aras di Muswil PPP Sulsel
Kontestasi kepemimpinan akan berlanjut di musyawarah wilayah (Muswil) Sulawesi Selatan (Sulsel).
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gelaran Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah selesai dengan terpilihnya Ketua Umum Suharso Monoarfa.
Kontestasi kepemimpinan akan berlanjut di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel).
Ketua DPW PPP Sulsel Muh Aras mengatakan kesiapannya maju kembali jika masih dukung oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) kabupaten kota.
Hal ini mendapat respon dari koleganya, sejumlah DPC di daerah pemilihan (Dapil) 2 Sulsel menyatakan dukungannya kepada Muh Aras.
Meski begitu, beberapa DPW di wilayah selatan justeru memilih calon lain pengganti Aras. Dukungan itu diberikan kepada sosok pemimpin muda, Imam Fauzan Amir Uskara.
Imam Fauzan berpeluang menjadi calon lawan Muh Aras di Muswil PPP Sulsel ke depan.
Putra Amir Uskara saat ini duduk sebagai Ketua Fraksi PPP DPRD Sulsel.
Sementara itu, DPC PPP Kabupaten Maros, Pangkep, hingga Wajo masih mengingatkan sosok Muh Aras.
Ketua DPC Kabupaten Maros, Hasmin Badoa, partai Kakbah Sulsel bawah kepemimpinan Muh Aras sudah sangat baik.
"Insyaallah di Muswil nanti DPC PPP Maros mendukung beliau untuk memimpin kembali DPW PPP Sulsel," kata Hasmin.
Hasmin menilai, kinerja Muh Aras mampu menjalin konsolidasi ke DPC-DPC dengan baik.
Menurutnya, Muh Aras sangat merespon jika ada hal-hal sekaitan dengan kebesaran partai.
"Apalagi setelah beliau duduk di senayan, bantuan-bantuan pemerintah melalui beliau ke DPC-DPC sudah kami rasakan," terangnya.
Senada, DPC PPP Wajo juga masih menginginkan sosok Muh Aras untuk memimpin kembali DPW PPP Sulsel.
"Sosok Muh Aras masih diharapkan untuk menahkodai PPP Sulsel," kata Ketua DPC PPP Wajo, Risman Lukman.
Risman Lukman mengungkapkan sosok calon Ketua DPW PPP Sulsel harus mempempunyai visi yang mumpuni dengan misi yang jelas untuk membawa
partai lebih baik ke depan.
Kedua, PPP Sulsel membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki akses ke atas dan akses ke bawah.
Risman Lukman menilai, sosok Imam Fauzan adalah sosok pembaharu yang bisa menjadi darah segar bagi PPP Sulsel ke depan.
Akan tetapi, Risman menilai sosok milenial mungkin hanya diterima di kalangan milenial dan generasi Z.
"Tapi apakah mampu meraih hati pemilih fanatik PPP, maka dari itu harus ada kolobrasi antara tua dan muda," tambahnya.
Ketua DPC PPP Kabupaten Pangkep, H Arifin juga masih berharap kepada Muh Aras memimpin DPW PPP Sulsel lagi.
Ia mengklaim, tingkat kepercayaan DPC se-Sulsel masih tinggi untuk Muh Aras. Anggota Komisi V DPR RI itu dinilai sangat dekat dengan seluruh DPC.
Begitupun pembinaan kepada DPC masih sangat dibutuhkan.
"Kinerja Pak Aras sangat luar biasa baik sebagai anggota DPR RI maupun sebagai ketua DPW, termasuk pembinaannya kepada DPC, mereka terus
menyampaikan agar target Pemilu 2024 suara PPP harus lebih baik dari sekarang," ujarnya.
Sejumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP di wilayah selatan secara terbuka mendorong figur milenial untuk memimpin Partai Kakbah Sulsel.
Seperti DPC Kabupaten Bulukumba, Bantaeng, Takalar, hingga Kabupaten Gowa.
Ketua DPC PPP Kabupaten Bulukumba, H. Askar HL mengusulkan nama Imam Fauzan AU sebagai perwakilan generasi milenial di PPP.
Menurutnya, putra Amir Uskara itu telah memenuhi syarat untuk maju calon ketua dalam Anggaran Dasar PPP.
"Figur potensial adalah pak Fauzan, potensi beliau sebagai generasi milenial, dan ini kemudian jadi aset besar bagi PPP di Sulsel," kata Askar.
"Kami mau PPP itu bisa diterima semua kalangan. Karena itu PPP juga butuh sosok milenial untuk menjadi pemimpin. Supaya tidak ada kesan bahwa PPP
ini hanya partai yang didominasi orang tua," lanjut Askar.
Meski agenda Musyawarah Wilayah (Muswil) PPP Sulsel belum ditentukan, namun gaung pembaharuan mulai disuarakan beberapa pimpinan DPC lainnya di wilayah selatan.
Seperti yang diungkapkan Ketua DPC PPP Kabupaten Bantaeng, Hj Andi Sugiarti Mangun Karim.
Menurut Andi Ugi, sapaan karibnya, selaku kader maupun pribadi dia menginginkan pemimpin baru di PPP Sulsel.
Apalagi kata dia, kepemimpinan Muh Aras sebagai Ketua sudah harus berganti dengan figur muda.
Menurutnya, Muh Aras itu tempatnya sudah tidak di Sulsel lagi. Dia sudah harus ada di Pusat dengan kapasitasnya sebagai anggota Komisi V DPR RI sekaligus anggota formatur DPP PPP.
Kedua, Andi Ugi menilai PPP wilayah butuh penyegaran, tenaga baru, tenaga muda yang punya visi dan membawa PPP ke depan.
"Menjadi lebih milenial, lebih maju, lebih bisa mengikuti kondisi zaman lah, seperti itu. Dengan tidak meninggalkan citra kita sebagai partai Islam," katanya.
Andi Ugi mengaku, kader partai pasti telah mampu melihat dengan jelas siapa sosok milenial yang dianggap mumpuni sebagai suksesor Muh. Aras di PPP Sulsel.
"Kita tentu sudah bisa melihat potensi yang dimiliki oleh partai, sudah begitu banyak karya, ruang yang ditempati oleh kader kita dan dia berhasil di tempat
itu. Taruh lah misalnya Imam Fauzan. Fauzan kader muda, dia lahir dan besar di keluarga yang memang bekerja secara maksimal untuk kepentingan
partai," ujar Andi Ugi.
"Pak Amir Uskara (Ayah Imam Fauzan) kita tahu bagaimana beliau membawa PPP Sulsel menjadi partai yang bisa berkibar namanya di Provinsi dan
sekarang di pusat. Kemudian, pak Fauzan punya latar belakang pendidikan milenial, punya gagasan. Saya bisa berbicara seperti itu karena dia ketua Fraksi saya, dia ketua Fraksi yang saya anggap berhasil," tambahnya.
Andi Ugi menjelaskan, dengan ketokohan yang dimiliki oleh Waketum PPP Amir Uskara, yang baru-baru ini berhasil menyukseskan Muktamar DPP PPP di
Makassar.
Oleh karena itu, potensi lahirnya kader-kader baru untuk membawa kejayaan PPP di Sulsel sangat besar.
Andi Ugi menaruh harapan pada potensi yang dimiliki Fauzan.
"Ada pembaharuan, kita berterima kasih pak Aras sudah membawa PPP Sulsel lebih baik, tetapi saatnya sekarang PPP Sulsel itu melakukan pembaharuan,
dan pak Aras alhamdulillah kita melihat dia punya potensi untuk berkiprah lebih banyak lagi di nasional," pungkasnya.
Ketua DPC PPP Kabupaten Gowa, Nursyam Amin menuturkan, jika melihat perkembangan jelang Muswil PPP Sulsel, memang telah ada beberapa figur yang digadang-gadang bakal berkompetisi.
Namun, Nursyam berharap keberadaan kandidat milenial di PPP akan mampu mengangkat citra partai lebih baik ke depannya. Apalagi dalam menjawab tantangan zaman di era keterbukaan informasi dan teknologi. (*)