Curhat Jenderal Moeldoko soal Partai Demokrat hingga AHY Ungkap Motif Dirinya Ingin Dikudeta
Curhat Jenderal Moeldoko soal Partai Demokrat hingga AHY ungkap motif dirinya ingin dikudeta.
TRIBUN-TIMUR.COM - Curhat Jenderal Moeldoko soal Partai Demokrat hingga AHY ungkap motif dirinya ingin dikudeta.
Partai pemenang Pemilu 2009, Partai Demokrat sedang dilanda prahara.
Ada upaya untuk menggulingkan pemimpin tertinggi partai itu, anak sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
Jenderal (Purn) Moeldoko dituding sebagai tokoh di balik upaya kudeta.
Kepala Kantor Staf Presiden ( KSP ) Moeldoko mengaku prihatin dengan situasi yang terjadi di Partai Demokrat.
Hal ini Moeldoko sampaikan ketika menanggapi tudingan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) mengenai adanya gerakan mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat yang melibatkan pejabat tinggi di lingkungan Istana Presiden.
"Saya sih sebetulnya prihatin gitu ya melihat situasi itu, karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat," kata Moeldoko dalam konferensi pers virtual, Senin (1/2/2021).
Menurut Moeldoko, isu ini bermula dari foto-foto dirinya bersama sejumlah tamu.
Moeldoko tak menyebutkan secara detail tamu yang ia maksud.
Namun, ia menyebut bahwa tamu itu datang berbondong-bondong dan menceritakan tentang situasi terkini.
Sebagai mantan Panglima TNI, Moeldoko mengaku selalu membuka pintu untuk siapa saja yang hendak bertamu.
Dari obrolan itu lah Moeldoko mengaku prihatin dengan situasi Partai Demokrat.
"Mereka datang berbondong-bondong ya kita terima, konteksnya apa saya juga nggak ngerti. Dari ngobrol-ngobrol itu biasanya saya awali dari pertanian karena saya memang suka pertanian," ujar Moeldoko.
"Berikutnya pada curhat tentang situasi yang dihadapi ya gue dengerin aja, gitu. Berikutnya ya udah dengerin aja," tuturnya.
Kendati demikian, Moeldoko tak keberatan isu ini digulirkan.