Tribun Makassar
Pj Walikota Makassar Sebut Pengelolaan PD Terminal Metro Lemah
Aset di Terminal Daya akan diserahkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub), sedangkan aset Terminal Mallengkeri akan diserahkan ke Pemprov Sulsel.
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Terminal Daya dan Terminal Mallengkeri akan dialihkan pengelolaannya.
Aset di Terminal Daya akan diserahkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub), sedangkan aset Terminal Mallengkeri akan diserahkan ke Pemprov Sulsel.
Pasalnya hingga saat ini Perusahaan Daerah (PD) Terminal Makassar Metro, dinilai belum memperlihatkan kinerja yang maksimal.
Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin mengatakan, ketidak jelasan aset terminal saat ini memang membuat dilematis.
Namun dia mengaku, sudah meminta Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk segera mengidentifikasi dan merampungkannya.
Menurut Prof Rudy, karena pengelolaan yang kurang maksimal, juga dipengaruhi status aset yang belum jelas sampai saat ini.
"Lemahnya direksi ini bisa saja karena masalah status aset. Tetapi kalau bicara kreativitas, harusnya tidak terbatasi. Kalau tidak ada aset lagi, nanti pasti kita bubarkan. Apa yang mau diurus," ujar Prof Rudy, Minggu (31/1/2021).
Menurutnya, Perusda seharusnya menjadi wadah, untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
Meski dalam kondisi status yang belum jelas, makanya dibutuhkan inovasi, dan kreativitas dalam menjalankannya.
Ia menganggap, sejauh ini terminal di Kota Makssar belum menunjukkan perkembangan yang signifikan.
"Kalau Perusda itu bukan hanya sekadar menduduki jabatan direksi, lalu tidak ada ide yang kreatif. Kalau tidak ada (ide) pasti seperti sekarang," tegasnya.
Sementara, anggota Komisi B DPRD Makassar, Mario David juga menyoroti kinerja direksi PD Terminal Makassar Metro.
Menurutnya, selama ini tidak berjalan maksimal. Padahal peluangnya bisa sangat besar.
"Itulah makanya kalau saya pribadi hanya ada dua pilihan. Pertama direksi yang ada saat ini diganti, kedua bisa perusda ini dibubarkan saja lalu dialihkan ke UPTD," katanya
Ia menyebut, seharusnya ada banyak inovasi yang bisa dilakukan di terminal.
Hanya saja, setiap direksi yang masuk belum bisa menangkap peluang tersebut.
"Terminal harus nyaman bagi pengunjung. Fasilitas harus lengkap di sana. Misalnya ada kafe, mal atau supermarket, dan sebagainya yang mengundang orang masuk ke terminal," tutupnya.
Laporan tribuntimur.com,M Ikhsan