Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Abu Janda

Legislator DPR Muhammad Fauzi Anggap Abu Janda Perlihatkan Kebodohan Ketika Sebut Islam Arogan

Legislator DPR RI Muhammad Fauzi anggap Permadi Arya alias Abu Janda lampaui batas ketika sebut Islam arogan.

Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUN TIMUR/HASYIM ARFAH
Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Muhammad Fauzi 

TRIBUN-TIMUR.COM- Anggota Komisi VIII Muhammad Fauzi, ikut mengomentari terkait viralnya pernyataan Permadi Arya alias Abu Janda yang menyebut Islam agama arogan.

Anggota komisi yang membidangi keagamaan ini mengatakan Abu Janda sudah melampaui batas sehingga menimbulkan keresahan.

Apa yang disebutnya arogan dalam ciutannya di twitter dinilai telah melukai hati umat Islam.

"Saya kira pernyataan itu sudah melampaui batas. Mungkin niatnya ingin mengesankan pintar tapi malah menunjukkan kebodohannya sendiri.

Abu Janda sebagai pegiat media sosial harusnya paham batasan-batasan kewajaran dalam menyampaikan pendapat," kata Pengurus DPP Golkar ini saat dimintai tanggapan.

Menurutnya, Abu Janda mestinya lebih banyak lagi belajar dan memahami terkait Islam sebelum memberikan pendapat.

Kata-kata arogan sangat menyudutkan apalagi dilekatkan bukan pada personal atau oknum tertentu tetapi kepada kepercayaan.

Suami bupati Luwu Utara, Indah Putri Indirani ini juga mendukung langkah pihak kepolisian untuk memeriksa Abu Janda terkait ciutannya di media sosial.

Influencer Permadi Arya alias Abu Janda. Abu Janda akan diperiksa, permintaan Pemuda Muhammadiyah ke anak buah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Influencer Permadi Arya alias Abu Janda. Abu Janda akan diperiksa, permintaan Pemuda Muhammadiyah ke anak buah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (DOK KOMPAS.COM/NURSITA SARI)

Mabes Polri memastikan akan memeriksa Abu Janda Senin mendatang.

Anggota DPR dapil III Sulsel ini menilai kasus ini harus menjadi pembuktian Polisi ke publik terkait adanya selentingan isu yang sebelumnya menyebut Abu Janda dilindungi kekuasaan.

"Harus ada efek jera minimal ke depan para pegiat media sosial tidak seenaknya dalam menyampaikan pendapat apalagi jika pendapat itu bisa menyinggung masalah sara," tambahnya.

Fauzi meningatkan para pengguna media sosial agar lebih bijak lagi dalam berpendapat. Apalagi jika hal itu bisa menimbulkan ketersinggungan bagi orang atau kelompok lain.

"Negara memang menjamin kebebasan berpendapat, tapi tentu tidak sampai menyinggung ras, suku, agama dan golongan tertentu," jelasnya.

Sebelumnya, Permadi Arya melalui akun Twitter @permadiaktivis1 sebelumnya mencuit kepada akun @awemany, pada 25 Januari 2021.

Isi cuitannya adalah, "Islam memang agama pendatang dari Arab, agama asli Indonesia itu sunda wiwitan, kaharingan dll. dan memang arogan, mengharamkan tradisi asli, ritual orang dibubarkan, pake kebaya murtad, wayang kulit diharamkan. kalo tidak mau disebut arogan, jangan injak2 kearifan lokal."

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved