Gempa Sulbar
Kolaborasi Dewan Masjid, INTI, Klenteng Xian Ma, Insinyur, Anak Polisi Terangi 3 Dusun di Majene
Gempa bumi 5,9 SR pada Kamis (14/1/2021) dan 6,2 SR pada Jumat (15/1/2021), yang berpusat di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat ( Sulbar )
TRIBUN-TIMUR.COM - Gempa bumi 5,9 SR pada Kamis (14/1/2021) dan 6,2 SR pada Jumat (15/1/2021), yang berpusat di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat ( Sulbar ) memutus jaringan listrik milik PT PLN (Persero).
Akibatnya, warga di pelosok, khususnya di Kecamatan Ulumanda, Majene, wilayah paling terdampak gempa, mengalami krisis listrik.
Selama sepekan lebih, warga mengandalkan penerangan seadanya pada malam hari yang gelap gulita.
Sejumlah organisasi dan komunitas pun tergerak untuk membantu warga.
Dimotori Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia atau FTI UMI yang dipimpin Dekan FTI UMI, Dr Ir Zakir Sabara H Wata ST MT IPM ASEAN Eng.
Tim terdiri mahasiswa dan dosen pun membuat pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) portable.
Sebanyak 30 panel surya dirakit menjadi pembangkit listrik mandiri di desa.
Guna perakitan atau pembuatan, tim menghabiskan dana sekitar Rp 200 juta.
Namun, kata Zakir Sabara H Wata, timnya mendapatkan bantuan dari sejumlah organisasi dan komunitas.
"Berkat bantuan dan kolaborasi dari berbagai pihak, antara lain Dewan Masjid Indonesia (DMI), Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI), Klenteng Xian Ma, Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI), Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Anir Peduli, KBPP Polri Sulsel, Khatulistiwa Trans, IKA FTI dan PSPPI UMI, Perkumpulan Petambak Udang Indonesia, Rumah Dhuafa Peduli dan IKA ITS Kutai Timur, serta berbagai pihak lainnya," kata Zakir Sabara H Wata menyebutkan para donatur, Rabu (27/1/2021).
Ke-30 panel surya itu telah dipasang di masjid, rumah, dan tenda pengungsian sejak, Senin (25/1/2021) lalu.
Namun, kata Zakir Sabara H Wata, pada tahap pertama ini, baru warga di 3 dusun di Desa Kabiraan, Kecamatan Ulumanda, mendapatkan bantuan panel surya.
Ketiga dusun itu adalah Dusun Kabiraan, Dusun Tamarimbi, dan Dusun Babasondong.
Dusun ini berada di lembah.
Dalam video yang dikirimkan kepada Tribun-Timur.com, warga desa sangat bersyukur mendapatkan bantuan pembangkit listrik mandiri.
"Alhamdulillah, gembira sekali, apalagi selama ini tidak ada lampu. Gembira sekali ini, terima kasih banyak," kata seorang warga.