Khazanah Islam
Apakah Wudhu Batal Jika Menyentuh Kemaluan Sengaja Atau Tidak?
pasti banyak yang bertanya Apakah wudhu batal jika menyentuh kemaluan, sengaja atau tidak? Simak dibawah ini
TRIBUN-TIMUR.COM - Rubrik Tribun Khazanah Islam edisi hari ini masih membahas pertanyaan yang sering diajukan soal wudhu.
Wudhu menjadi satu syarat wajib sebelum menunaikan ibadah Salat bagi umat Islam.
Mungkin ada diantara Tribunners yang pernah tak sengaja menyentuh kemaluan atau memang sengaja karena berpikir tidak membatalkan wudhu.
Nah disini Tribunners bisa menyimak bagaimana hukum dan penjelasannya.
Lalu Apakah wudhu batal jika menyentuh kemaluan?
Atau
Bagaimana dengan pertanyaan Batalkah Wudhu Jika Menyentuh Kemaluan?
Berikut
a. Madzhab Hanafi
Madzhab Hanafi berpendapat bahwa Menyentuh kemaluan tidak membatalkan wudhu.
Dalam masalah ini, Madzhab Hanafi menggunakan dalil yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, An-Nasai, Abu Dawud & Ibnu Majah:
عن طلق بن علي رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم سئل عن مس الذكر في الصلاة «الرجل يمس ذكره، أعليه وضوء؟ فقال صلى الله عليه وسلم: إنما هو بضعة منك،».
Hadits Thalq bin Ali dari ayahnya bahwa : Nabi Shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya tentang seseorang yang menyentuh kemaluannya dalam shalat , apakah dia harus wudhu? maka Nabi menjawab : Itu hanyalah bagian dari dirimu. (HR. Tirmidzi,Nasai,Abu Dawud, Ibnu Majah)
b. Madzhab Maliki
Madzhab Maliki berpendapat bahwa Menyentuh kemaluan dapat membatalkan wudhu.
Dalam masalah ini, Madzhab Maliki menggunakan dalil shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad & Imam Tirmidzi:
وعن زيد بن خالد إن النبي صلى الله عليه وسلم قال: مَنْ مَسَّ ذَكَرَهُ فَلْيَتَوَضَّأ».
Dari Zaid bin Khalid radhiyallahu anhu bahwa Nabi SAW bersabda: Siapa yang menyentuh kemaluannya maka harus berwudhu. (HR. Ahmad dan At-Tirmizy. Shahih)
c. Madzhab Syafi’iy
Madzhab Syafi’iy berpendapat bahwa Menyentuh kemaluan dapat membatalkan wudhu. Pendapat Madzhab Syafi’iy ini sama seperti pendapat Madzhab Maliki.
Dalam masalah ini, Madzhab Syafi’iy menggunakan dalil shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad & Imam Tirmidzi:
وعن زيد بن خالد إن النبي صلى الله عليه وسلم قال: مَنْ مَسَّ ذَكَرَهُ فَلْيَتَوَضَّأ».
Dari Zaid bin Khalid radhiyallahu anhu bahwa Nabi SAW bersabda: Siapa yang menyentuh kemaluannya maka harus berwudhu. (HR. Ahmad dan At-Tirmizy. Shahih)
d. Madzhab Hanbali
Madzhab Hanbali berpendapat bahwa Menyentuh kemaluan dapat membatalkan wudhu. Pendapat Madzhab Hanbali ini sama seperti pendapat Madzhab Maliki & Syafi’iy.
Dalam masalah ini, Madzhab Hanbali menggunakan dalil shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad & Imam Tirmidzi:
وعن زيد بن خالد إن النبي صلى الله عليه وسلم قال: مَنْ مَسَّ ذَكَرَهُ فَلْيَتَوَضَّأ».
Dari Zaid bin Khalid radhiyallahu anhu bahwa Nabi SAW bersabda: Siapa yang menyentuh kemaluannya maka harus berwudhu. (HR. Ahmad dan At-Tirmizy. Shahih)
Sumber: Buku Masalah Khilafiyah 4 Mazhab Terpopuler karya Muhammad Ajib, LC, MA Terbitan Rumah Fiqih Publishing 2018