Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bilang Taung 351

Inilah Kalender Bugis Makassar, 20 Januari 2021 M ini Bertepatan dengan 5 Nagai 351 B,Bacanya!

Tanggal 20 Januari 2021 bertepatan dengan Bilang Taung 5 Nagai 351 B.Tanggala limana Nagai esso makaseppulonaseddih Pang Banawa Taung 351

Penulis: AS Kambie | Editor: AS Kambie
dok.tribun
5 Nagai 351 B bertepatan dengan 20 Januari 2021 M 

Buku tersebut berisikan tulisan tentang sistem penanggalan masyarakat Sulawesi Selatan berdasarkan naskah lontara.

Buku Bilang Taung tersebut diserahkan Gubernur Nurdin Abdullah dan Pj Wali Kota Makassar Prof Rudy Djamaluddin di Hotel Claro, Makassar, Selasa (20/10/2020).

Kalender Bilang Taung tersebut kemudian diluncurkan dirangkaikan bedah buku Bilang Taung' pada Sabtu, 31 Oktober 2020, melalui webinar yang disiarkan langsung di YouTube Tribun Timur dan Facebook Tribun Timur Berita Online Makassar. Ambo Uphe hadir langsung di Studio Tribun Timur, Jl Cendrawasih 430 Makassar  dalam peluncuran tersebut.

Hadir sebagai narasumber, Dr Muhlis Hadrawi MHum (Akademisi Unhas), Dr Nuraidar Agus MHum (Balai Bahasa Sulsel), M Sapri Pamulu PhD (Pemerhati Budaya Sulsel) dan Ambo Uphex (Penulis Buku Bilang Taung).

Dalam Webinar yang dipandu oleh Andi Rachmat Munawar itu, Nor Sidin Ambo Uphex mengatakan, dalam buku itu ada sistem perhitungan 12 bulan masyarakat Bugis-Makassar sebelum masuknya Islam dan sebelum masuknya Bangsa Eropa.

"Pertama kali adalah saya temukan bukan di naskah lontara tetapi di beberapa catatan peneliti Eropa seperti Thomas Stamford Reffels (1824), Matthes (1874), John Crawfurd juga, namun pada saat itu saya tidak menemukan naskah lontara," katanya.

Ketiga peneliti itu bisa menemukan 12 bulan sistem penanggalan Bugis tanpa adanya naskah lontara.

"Alhamdulillah di beberapa tahun belakangan ini, saya menemukan salah satu naskah yang menuliskan 12 bulan dalam sistem kalender Bugis Makassar yang tersimpan di salah satu museum di Jerman," jelas Nor Sidin Ambo Uphex.

"Alhamdulillah saya mencoba untuk menulis dan rampung, didukung oleh 3 tomatoa malebbita yang hadir juga di webinar ini. Selain untuk penguatan, naskah penanggalang ini masih digunakan setelah Islam masuk dan bangsa Eropa masuk ternyata masih digunakan," jelas Nor Sidin Ambo Uphex menambahkan.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved