Gempa Sulbar
Pengungsi Gempa Sulbar di Majene Diterpa Angin Kencang, Tenda Roboh Hingga Ibu-Anak-anak Menangis
Pasca Gempa Sulbar. Angin kencang dan hujan deras menerjang tenda pengungsian di Kabupaten Majene Sulawesi Barat. Pengungsi lari selamatkan diri.
Penulis: Muh Hasim Arfah | Editor: Muh Hasim Arfah
Kesedihan warga Kabupaten Majene Sulawesi Barat belum selesai ditimpa cobaan.
Jumat (15/1/2021) dini hari, mereka terdampak musibah Gempa Sulbar.
Berdasarkan catatan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga hari ini sudah 34 kejadian gempa susulan.
Hal itu disampaikan Prakirawan BMKG Stasiun II Majene, Hadi Nur Rohman, Minggu (17/1/2021).
Terakhir gempa susulan terjadi pada Minggu (17/1/2021) sekitar pukul 08.22 Wita dengan kekuatan 2,1 SR.
Pusat gempa berada dilokasi lokasi 2.89 LS-119.08 BT atau 24 Km Timur laut Majene-Sulbar di kedalaman 34 Km.
Gempa yang menggucang Sulbar sejak 14 Januari lalu mengakibatkan 56 warga meninggal dunia terjebak reruntuhan bangunan.
Gempa Sulbar membuat 15 ribu warga mengungsi di 10 titik.
Netizen Ribut Pasca Tri Rismaharini Anggap Pengungsi Cegat Bantuan Gempa Sulbar Mereka Kelaparan
Kini, tenda pengungsian para warga ini.
Angin kencang serta hujan deras menghancurkan tenda darurat pengungsi gempa Majene di Kabupaten Majene.
Masyarakat Kabupaten Majene adalah kabupaten terdampak paling parah karena pusat gempa ada di Kabupaten Majene.
Netizen pun berulang kali mendoakan keselamatan warga Majene yang sementara mengungsi.
Berikut siaran langsung dari akun Facebook Muh Taslim Skm yang merekam angin kencang merobohkan tenda pengungsi yang terbuat dari terpal biru.
Terpal ini memang biasanya hanya dijadikan tenda darurat.
pengungsi berlarian.