Gempa Sulbar
Netizen Ribut Pasca Tri Rismaharini Anggap Pengungsi Cegat Bantuan Gempa Sulbar 'Mereka Kelaparan'
Netizen bereaksi soal video penjarahan bantuan pengungsi Mamuju Sulbar. Mereka menanggapi reaksi Menteri Sosial yang anggap warga kelaparan.
TRIBUN-TIMUR.COM- Netizen Facebook Tribun bereaksi ketika Menteri Sosial, Tri Rismaharini menganggap penjarahan pengungsi di utara Kabupaten Mamuju karena mereka lapar pasca Gempa Sulbar.
Tri Rismaharini meminta sejumlah video yang tersebar dan viral itu jangan sampai dianggap sebagai bentuk aksi penjarahan.
Sebab, kata Risma, kondisi di sana tidak ada toko yang buka.
"Sekali lagi itu bukan penjarahan, jangan dianggap penjarahan. Mereka kelaparan," kata Risma, sapaan akrabnya, di Surabaya, Sabtu (16/1/2021).
Risma mengaku, untuk bantuan logistik dari pemerintah sedikit terlambat dikarenakan jalur utama menuju lokasi bencana terputus akibat tertutup material longsor.
"Jadi yang seharusnya 9 jam harus nambah 6 jam lagi karena harus memutar. Semoga hari ini material longsor di jalur itu bisa dibersihkan," jelasnya.
Video tanggapan Menteri Sosial, Tri Rismaharini soal penjarahan di Mamuju:
Reaksi netizen pun bermacam-macam di akun Facebook Tribun Timur Berita Online Makassar.
- Akun Rahmadani Mandai berkomentar: klo sama yg korupsi bansos ndak berang,,,coba usut lh,,bu
- Akun Hamzah Bone: maju trs bu risma
- Akun Aditiawarman Siman: Ini baru mentri yg positip jln pikiranya, orang kalau lapar, apapun dilakukan sama orang demi perut dan bukan memperkaya diri menjara uang Negara.
Kemudian, ada juga mendukung bantuan supaya cepat tersalurkan.
- Akun Hari Ningrum menulis: Mudah mudahan bantuan segera tersalurkan tidak berbelit-belit
- Rudi Aditya berkomentar: Bisa d maklumi lah posisi mereka.
Tapi ada juga mempertanyakan warga Mamuju mengambil bantuan logistik.
- Sihab Udin: Artinya ketika kelaparan kita boleh yaa.
- Aria Subagja: Karena itulah kemensos harus ada dalam situasi seprti ini,gaya bahasa kang ibing jgn dipergunakan lagi seperti orang sebelumnya
Kasus Penjarahan
Tersiar video amatir 21 detik pengungsi Mamuju, Sabtu (16/1/2021) siang.
Mereka menjarah mobil pick up yang membawa bantuan.
Apakah Risma blusukan di Mamuju hingga ke titik pengungsian?
Di Sulbar adal 10 titik pengungsian yakni Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, dan Desa Limbua di Kecamatan Ulumanda, Kecamatan Malunda, dan Kecamatan Sendana.
Gempa bumi tektonik ini terjadi pada Jumat (15/1) pukul 01.28 WIB atau pukul 02.28 Wita. Episentrum gempa di Majene terletak pada koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 kilometer arah timur laut dari Majene pada kedalaman 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (15/1).
Data sementara korban meninggal dunia akibat tertimpah runtuhan bangunan sebanyak 45 yang berhasil dievakuasi.
Dengan rincian 36 di Mamuju dan 9 di Kabupaten Majene.
Sebanyak 15 ribu orang pengungsi yang tersebar di 10 titik Kabupaten Majene dan Mamuju.
Terpisah, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Muhammad Fauzi turut turut berduka atas musibah gempa yang terjadi di Sulbar.
“Saya kira sekaranglah saat yang tepat Mensos Risma turun untuk blusukan, karena di sana kehadiran pemerintah pusat tentu dibutuhkan," kata Anggota Komisi VIII yang membidangi sosial kebencanaan ini.
Gempa susulan di perairan Majene kembali terjadi dengan kekuatan 6,2 SR di titik 6 km Timur Laut Majene, Sulawesi Barat.
Gempa yang terjadi pukul 01.28 WIB ini bahkan sangat terasa di sebagian besar daerah sekitarnya.
"Para pengungsi dan korban tentu butuh perlindungan dan bantuan dari pusat. Kemensos dan BNPB tentu menjadi dua institusi yang kami di Komisi VIII DPR harapkan segera turun," imbuhnya.
Selain gempa, bencana banjir besar di Kalimantan Sleatan disebut Fauzi juga mesti mendapat perhatian serius Kemensos.
Dibandingkan sibuk blusukan di Jakarta, Mensos dinilai lebih efektif jika turun ke daerah yang terjadi bencana.
Sehari sebelumnya, Risma mendapat kritikan saat rapat di komisi VIII DPR, Senayan, Jakarta.
Hal itu dipicu kebiasaan Risma melakukan blusukan di DKI Jakarta yang dinilai sarat pencitraan.
Risma pun membantah hal tersebut dan menyebut semata adalah kebiasaannya sejak jadi kepala dinas di Surabaya. (tribun sulbar/nurhadi/hasan basri)
Saksikan video penjarahan bantuan di Mamuju Sulbar:
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/hasim0517012021.jpg)