Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gempa Sulbar

Video Seorang Bapak Menangis Anaknya Tertimbun Runtuhan Gempa Majene: Anakku Didalam Tolong ka!

Seorang bapak menangis sesenggukan karena anaknya tertimbun reruntuhan bangunan akibat Gempa Majene Sulbar

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Waode Nurmin
Tangkapan layar youtube
Seorang bapak menangis minta tolong karena anaknya tertimbun reruntuhan akibat gempa 

TRIBUNTIMURWIKI.COM - Gempa susulan dengan kekuatan magnitudo 6,2 SR mengguncang wilayah Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) pada Jumat (15/1/2021) sekitar pukul 02.30 Wita.

Pada Gempa Majene susulan ini, getaran lebih kuat. Bahkan sebanyak tiga kali gempa susulan yang terasa hingga Kota Makassar.

Saat terjadi gempa susulan, sejumlah warga di Kecamatan Campalagi Kabupaten Polewali Mandar berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

"Ada gempa," Teriak warga sembari keluar rumah.

Getaran gempa lebih besar dibandingkan gempa pertama dan waktunya lebih lama.

Akibatnya dilaporkan sejumlah bangunan rumah warga hingga Kantor Gubernur Sulbar Ambruk

Di salah satu video yang diterima Tribun Timur, tampak seorang bapak menangis hingga suaranya nyaris tak terdengar karena anaknya masih berada dibawah reruntuhan.

Bapak tersebut meminta tolong warga sekitar yang sudah berhamburan keluar untuk menyelematkan anaknya

"Anakku didalam, tolong ka (tolong saya) anakku di dalam ini kasian e, tolong ka," katanya bapak berbaju merah dan sarung kotak-kotak masih dengan suara sesenggukan

Berkali-kali dia meminta tolong kepada warga untuk menyelamatkan anaknya

Ia nampak duduk di atas reruntuhan bangunan sambil memegang sebuah handphone sebagai penerang untuk sang anak yang terjebak di dalam puing bangunan.

"Anakku kasian," katanya sambil terus menangis dan menunjukkan tangannya ke arah korban.

Warga mulai berdatangan namun tidak tahu harus bagaimana untuk memberi pertolongan.

"Masih ada rongganya ini. Tarik dulu kasian eh tarik dulu," kata pria tersebut kembali meminta pertolongan.

Sambil berusaha mengeluarkan sang anak. Ia juga menyerukan nama Allah SWT.

"Allahuakbar, Allahuakbar," sebutnya sambil terus menangis.

Ada juga bocah bernama Angel dan Katherin yang harus bertahan dibawah reruntuhan.

Saat ditanya warga yang menemukannya, Angel mengaku masih bisa bernafas dan Katherin sudah mengalami kesulitan bernafas

Salah satu korban gempa Mejene Sulbar Angel yang tertimbun reruntuhan
Salah satu korban gempa Mejene Sulbar Angel yang tertimbun reruntuhan (Tangkapan layar youtube)

Kantor Gubernur Sulbar Ambruk, Hotel Matos Rusak, Warga Malunda Mengungsi

Dalam sebuah video singkat yang diterima tribun-timur.com, tampak warga mendatangi Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang tampak rusak cukup parah.

Kondisi terkini Kantor Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) yang rusak parah akibat gempabumi dengan magnitudo 6,2 SR pada Jumat (15/1/2021) pukul 02.28 Wita.
Kondisi terkini Kantor Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) yang rusak parah akibat gempabumi dengan magnitudo 6,2 SR pada Jumat (15/1/2021) pukul 02.28 Wita. (istimewa)

“Kantor Gubernur Sulbar ambruk. Hancur. Alhamdulillah masih diberi keselamatan. Hotel Matos (Mamuju), hancur,” kata warga yang merekam gambar yang tersiar Jumat (15/1/2021) dini hari.

Jarak antara Mamuju dengan lokasi gempa di wilayah Malunda, Majene sekira 100-an KM.

Hotel Matos kepanjangan dari Maleo Town Square Jl. Yos Sudarso No. 37 Mamuju, Kecamatan Mamuju, Sulawesi Barat.

Sedangkan kantor Gubernur Sulbar berlamat di Kompleks Perkantoran Gubernur, Jl. Abdul Malik Pattana Endeng, Rangas, Kecamatan Simboro Dan Kepulauan, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Menurut informasi dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa susulan tersebut dengan kekuatan magnitudo 6,2.

Gempa berpusat di lokasi 2.98 LS,118.94 BT arah 6 km Timur Laut Majene-Sulbar. Dengan kedalaman gempa 10 Km berdasarkan rilis BMKG.

Gempa susulan ini lebih kuat magnitudonya jika dibandingkan pada gempa sebelumnya pada Kamis (14/1/2021) pukul 14.30 Wita.

Informasi tersebut dikutip tribun-timur.com dari situs resmi BMKG, https://www.bmkg.go.id/gempabumi/gempabumi-terkini.bmkg.

#Gempa Magnitudo: 6.2, 15-Jan-21 01:28:17 WIB, Koordinat: 2.98 LS, 118.94 BT (6 km TimurLaut MAJENE-SULBAR), Kedalaman: 10 Km #BMKG 

Khawatir Tsunami Nginap di Pengungsian

Sementara itu ratusan warga pesisir di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), mengungsi.

Mereka memilih ke perbukitan karena khawatir tsunami pasca gempa 5,9 SR mengguncang Majene, Kamis (14/1/2021). 

Hingga malam ini,  ratusan warga masih bertahan di tenda pengungsian. 

Mereka takut pulang ke rumahnya karena khawatir akan tsunami dan gempa susulan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene, Sirajuddin.

Lebih jauh, Sirajuddin mengatakan, ada sekitar 200 warga Malunda tinggalkan rumahnya setelah gempa tadi siang.

"Mereka ketakutan adanya info tsunami, " kata Sirajuddin ditemui di kantornya.

Sirajuddin menyampaikan gempa 5,9 SR yang mengguncang Majene tidak berpotensi tsunami.

Hal itu sesuai dari hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Malam ini mereka akan turun ke lokasi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa gempa ini tidak berpotensi Tsunami.

Sekedar diketahui pasca gempabumi hujan deras mengguyur wilayah Majene.

Hujan turun sejak sore hingga malam ini dengan intensitas sedang hingga lebat. 

Gempa Magnitudo 5,9 SR

Tebing di tepi Jalan Poros Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) longsor, Kamis (14/1/2021).

Tebing dengan ketinggian beberapa meter longsor diduga akibat gempa mengguncang wilayah itu.

Akibat longsor, material tanah dan bebatuan menutupi badan jalan yang menghubungkan antara Majene dan Mamuju.

Sekedar diketahui gempa mengungcang wilayah Majene sekitar pukul 14.30 wita tadi.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki magnitudo 5,9 SR.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,99 LS dan 118,89 BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 km arah BaratLaut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( _thrust fault_ ). 

Guncangan gempabumi ini dirasakan hingga daerah Polewali,  IV-V MMI, Mamuju. Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun

Kemudian juga dirasakan warga Mamuju Utara dan Mamuju Tengah III-IV MMI, Toraja dan Mamasa III MMI . (*)  

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved