Gempa Sulbar
Mengenang Gempa Bumi dan Tsunami di Majene 1969, Komisaris Jenderal (Purn) Syafruddin Terseret Arus
Mengenang gempa bumi dan tsunami di Majene 1969, Komisaris Jenderal (Purn) Syafruddin terseret arus.
Syafruddin sekaligus mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI dibesarkan di Majene.
Menurut dia, gempa bumi saat itu cukup lama.
Setiap hari ada gempa susulan selama sebulan dan saat itu terjadi tsunami.
Usia beliau saat itu masih 8 tahun, masih duduk di bangku sekolah dasar.
Musibah tahun 1969 tak bisa dilupakan purnawirawan Polri kelahiran Makassar, 12 April 1961 tersebut, karena beliau terseret tsunami dan hampir menjadi korban meninggal.
Pada Jumat pagi tadi, Syafruddin menceritakan kenangan pahitnya itu kepada Dekan Fakultas Teknologi Industri pada Universitas Muslim Indonesia ( FTI UMI ), Dr Ir Zakir Sabara H Wata ST MT IPM ASEAN Eng, sambil memantau perkembangan pascagempa di Sulbar.

Sementara pada tahun 1967, tepatnya 11 April juga terjadi gempa bumi 6,3 SR di Polewali Mandar.
Gempa juga mengakibatkan gelombang tsunami dan sebanyak 13 orang meninggal dunia.
BMKG juga mencatat pada 8 Januari 1984 juga terjadi di Mamuju, Sulawesi Barat dengan kekuatan 6,7 SR namun tidak memunculkan gelombang tsunami.
Diprediksi masih akan ada gempa susulan
BMKG memprediksi masih akan ada gempa bumi susulan di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.
Gempa susulan tersebut bisa lebih besar dari sebelumnya dan berpotensi tsunami.
"Masih ada potensi gempa susulan yang masih kuat, bisa mencapai kekuatan gempa tadi pagi 6,2 SR atau bisa sedikit lebih tinggi,"ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat konferensi, siang tadi.
"Karena kondisi batuan diguncang 28 kali sudah rapuh memungkinkan untuk terjadinya longsor di bawah laut dapat pula berpotensi tsunami jika ada gempa susulan berikutnya kalau pusat gempa di pantai atau pinggir laut," katanya menyambung.
Daryono menjelaskan, sejak Kamis hingga Jumat ada 28 kali gempa susulan.