Sriwijaya Air Jatuh
SEDIHNYA! Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 Angga Pulang ke Kalimantan Niat Liat Anaknya Usia 8 Hari
Salah satu penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Angga meninggalkan bayi baru berumur 8 hari.

TRIBUN-TIMUR.COM- Salah satu penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Angga.
Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu 9 Januari 2021.
Adik sepupu Angga, Suci menceritakan, abangnya itu sempat melakukan video call dengan orangtuanya, Oyon (60) dan Afrida (55).
Saat itu, Angga anaknya yang baru lahir.
“Abang sempat video call dengan saya dan kedua orangtuanya pada malam sebelum terbang,” kata adik sepupu Angga, Suci yang dihubungi Kompas.com , Minggu (10/1/2021).
Menurut Suci, Angga bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di sektor perkapalan di Kalimantan.
Angga sedang mengambil cuti karena istrinya, Litdiya Prinda Rosa, melahirkan.
Angga dan Litdiya baru dikarunia seorang anak yang diberi nama Alvano Faeyza Alingga.
Bayi itu lahir pada 2 Januari 2020.
Saat ini, kata Suci, anak baru berusia delapan hari.
"Saat video call , Bang Angga melihatkan anaknya yang baru lahir. Kemudian dia juga menceritakan akan berangkat ke Kalimantan karena pimpinannya," kata Suci.
Angga berangkat ke Pontianak menggunakan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari Jakarta, Sabtu (9/1/2021).
Pesawat itu dikabarkan hilang kontak beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng.
"Saya dan keluarga dapat kabar pesawat yang ditumpangi Bang Angga hilang kontak. Kami sempat syok, namun cepat tenang kembali karena kami tidak memiliki firasat buruk," jelas Suci.
Angga merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Setelah lulus dari SMK Pelayaran Padang , Angga bekerja di perusahaan yang bergerak di sektor perkapalan di Kalimantan.
Angga dan Listidya menikah di Padang pada Februari 2020.
Setelah menikah, Angga pindah ke Jakarta karena istrinya berdomisili di sana.
Sejak saat itu Angga belum pernah pulang ke rumah orangtua, karena kesibukan dan kondisi pandemi Covid-19.
Keluarga berharap keajaiban kabar jatuhnya pesawat itu sempat membuat keluarga Angga di Sungai Sapiah, Padang, Sumatera Barat, syok.
"Kami mengikuti perkembangannya terus hingga malam belum ada kabar juga," kata Suci.
Rumah Ang orangga ramai dikunjungi warga pada Sabtu (9/1/2021) malam.
Keluarga dan warga menggelar doa bersama berharap Angga selamat dari kecelakaan itu.
"Mohon doanya agar Bang Angga bisa selamat. Dia lulusan perkapalan di SMK Pelayaran, pandai berenang dan kalau jatuh ke laut, dia mudah-mudahan bisa selamat," kata Suci.
Baca juga: Mulyadi P Tamsir Dalam Manifest Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Aktivis HMI Makassar Harap Keajaiban
Baca juga: Profil Maskapai Sriwijaya Air, Hadir November 2003 hingga Duka Mendalam Jatuhnya Pesawat SJ 182
Sebelumnya, Sriwijaya Air SJ182 menargetkan Jakarta-Pontianak lepas landas dari Bandara Soetta, Sabtu pukul 14.36 WIB.
Pesawat itu dinyatakan hilang kontak pada 14.40 WIB.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu, dekat Pulau Laki dan Pulau Lancang.
Direktur Utama Sriwijaya Air Jeff Jauwena terbang pesawat SJ182 sempat tidak bereaksi atau menunda selama 30 menit akibat hujan deras.
"Delay akibat hujan deras, maka ada delay 30 menit saat boarding," kata Jeff dalam pers dari Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1/2021).
Sementara itu, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Suryanto Cahyono mengatakan pihaknya masih terus mengumpulkan berbagai informasi mengenai peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu.
Baca juga: Jenderal asal Bugis Laksamana Muda TNI, Abdul Rasyid Kacong Pimpin 10 KRI Cari Bangkai Sriwijaya Air
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kembali ke Pontianak karena Urusan Pekerjaan, Angga Tinggalkan Seorang Anak Berusia 8 Hari