Pejabat Langgar Prokes, LBH Luwu Timur Usul Pemkab Bikin Perda Supaya Serius Tangani Covid-19

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Luwu Timur, Muh Nur meminta pemkab lebih serius memikirkan upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19.

Sejauh ini, sudah 19 pasien Covid-19 yang meninggal di Luwu Timur. Di mana jumlah kasus  Covid-19 tembus 2.284 orang dan sembuh 2.062 orang.

"Sudan harus dipikirkan upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19 dengan regulasi atau perda yang konsisten," kata Cici sapaan Nur kepada TribunLutim.com, Sabtu (9/1/2021).

Dimana kata dia perda tersebut jelas larangannya, jelas sanksi dan jelas hukumannya dan jelas subjek penegakannya.

"Jangan ada yang mati baru panik lagi," jelas Cici.

Menurut Cici, pejabat pemkab juga banyak yang melanggar protokol kesehatan Covid-19.

"Pejabat mana yang boleh melarang? Karena pejabat paling suka melanggar aturan protokol kesehatan (prokes)," katanya.

Wakil Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam mengungkapkan kondisi dua rumah sakit di Luwu Timur yaitu RSUD I La Galigo dan Awal Bross Sorowako sudah tidak sanggup lagi menampung jumlah pasien Covid-19.

Terkait kondisi ini, Irwan mengatakan akan segera ditangani dengan membentuk rumah sakit lapangan yang nantinya akan dipusatkan di Camp Enggano Sorowako, Kecamatan Nuha.

"Untuk fasilitas rumah sakit lapangan itu, nantinya akan saya komunikasikan dengan pihak PT Vale Indonesia termasuk juga tenaga relawan Covid-19 itu nantinya,"

"Termasuk perekrutan tenaga relawan Covid-19 juga sudah mulai dilakukan agar dapat berperan optimal membantu tim Nakes Covid-19," imbuhnya.

Laporan Wartawan TribunLutim.com, vanbo19

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. Tribun-timur.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).