Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Terduga Teroris di Sulsel, 17 Diperiksa, 1 Masih Dirawat

Dua dari total 20 terduga teroris yang diungkap Tim Densus 88 adalah MR dan menantunya SA.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA
Puluhan hingga ratusan unit barang bukti digelar dalam konferensi pers pengungkapan terduga teroris, jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Aula Mappaodang, Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Kamis (712021) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 17 dari 20 terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sulawesi Selatan masih menjalani pemeriksaan.

Mereka diperiksa di Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar.

"Jadi sejauh ini masih 18 terduga pelaku teroris yang diperiksa, satunya (Iwan) masih menjalani perawatan," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan dikonfirmasi, Jumat (8/1/2021) sore.

Terduga teroris Iwan dirawat di RS Bhayangkara akibat menderita luka tembak saat penggerebekan oleh Tim Densus 88 Antiteror, Rabu kemarin.

"Jadi belum ada penambahan, total masih 18 orang diperiksa. Dan saya tegaskan kondisi Sulsel aman," ujarnya.

Dua dari total 20 terduga teroris yang diungkap Tim Densus 88 adalah MR dan menantunya SA.

Namun saat hendak ditangkap di rumahnya, Villa Mutiara, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, MR dan SA oleh petugas dianggap melawan.

Keduanya pun tewas ditembak dalam penggerebekan itu.

Ke 18 orang yang ditangkap dan menjalani pemeriksaan itu, Zulfikar, Rosnina Zulfikar, Muh Syaiful alias Dg Ipul, Ahmad Aulia.

Nasrul alias Callu alias Abu Nushshar, Marsuki, Adi Arianto, Ainun Pretty Amelia, Ical, Ansar, Iwan, Hendra, Muhammad Fikri Oktaviadi, Aulia S, Ustad Bustar LC, H Hamzah, Rustam alias Abu Jibran dan H Ali.

Barang bukti yang diamankan, rangkaian bom, senapan laras panjang jenis Pcp dan senjata tajam jenis parang, badik, pedang, samurai dan busur.

Selain itu juga diamankan sejumlah buku-buku yang oleh polisi dianggap provokatif dan radikal.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved