Tetiba Susilo Bambang Yudhoyono SBY Peringatkan Pemerintahan Jokowi soal Vaksin Covid-19, Ada Apa?
Tiba-tiba Susilo Bambang Yudhoyono SBY peringatkan pemerintahan Jokowi soal vaksin Covid-19, ada apa?
TRIBUN-TIMUR.COM - Tiba-tiba Susilo Bambang Yudhoyono SBY peringatkan pemerintahan Jokowi soal vaksin Covid-19, ada apa?
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengingatkan pemerintahan Jokowi agar menepati janji-janji terkait penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Salah satunya, yaitu janji memberikan layanan vaksinasi Covid-19 gratis bagi seluruh masyarakat yang jadi target penerima vaksin.
"Poin saya adalah apa yang telah dijanjikan oleh pemerintah kepada rakyat harus benar-benar ditepati. Kalau tidak, misalnya karena salah perencanaan dan salah hitung, bisa menimbulkan chaos tersendiri," kata SBY dalam keterangan tertulis, Jumat (8/1/2021).
Ia mengatakan, penyediaan layanan vaksinasi Covid-19 gratis tentu membutuhkan anggaran yang cukup besar.
SBY berharap pemerintah merencanakannya dengan baik, mengingat kondisi keuangan negara saat ini terbatas akibat dampak pandemi. Menurut SBY, pemerintah juga tidak bisa lagi mengandalkan utang.
"Presiden Jokowi sudah menjanjikan vaksin ini gratis bagi seluruh rakyat Indonesia. Ingat, keuangan negara dan ruang fiskal kita sungguh terbatas," kata SBY.
"Tentu negara tak bisa terus-menerus berutang, karena utang yang kian menggunung akan menambah beban ekonomi yang kini bebannya sudah sangat," ujarnya.
SBY berpendapat, dampaknya akan sangat buruk jika pemerintah tidak mampu mengelola keuangan dengan baik dan sampai ingkar janji.
Menurut Presiden ke-6 RI itu, masyarakat bisa panik, marah, dan kehilangan harapan.
"Keseluruhan upaya mengatasi pandemi di negeri ini juga bisa gagal. Saya berpandangan bahwa sebenarnya pemerintah mampu untuk mengelola vaksinasi ini dengan baik. Syaratnya, lakukan manajemen krisis yang efektif serta bekerja siang dan malam. Bukan business as usual," kata SBY.
Sementara itu, terkait jenis vaksin Covid-19 yang akan diberikan untuk publik, SBY mengingatkan dua faktor penting yang harus dipenuhi.
Dua faktor itu adalah keamanan dan efikasi vaksin.
"Yang penting, penjelasan pemerintah kepada masyarakat harus gamblang, transparan dan dapat dimengerti dengan baik," kata SBY.
Ia mengatakan, pemerintah tidak boleh gagal melaksanakan vaksinasi Covid-19.
Sebab, pelaksanaan vaksinasi dinilai jadi jalan bagi Indonesia untuk segera mengakhiri pandemi.
"Saya yakin rakyat Indonesia, termasuk saya, sangat berharap pemerintah dapat melakukan vaksinasi nasional ini dengan baik. Harus sukses dan tak boleh gagal, karena itulah jalan bagi pengakhiran pandemi di negeri ini," tutur SBY.
Vaksin Covid-19 cukup untuk masyarakat
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pengadaan vaksin Covid-19 akan mencukupi kebutuhan vaksinasi untuk masyarakat Indonesia.
Saat ini, Pemerintah Indonesia sudah memastikan komitmen dengan sejumlah produksi vaksin Covid-19 dari berbagai negara.
"Saat ini Indonesia sudah memiliki komitmen yang pasti sebanyak 125 juta dosis vaksin dari Sinovac, lalu sebanyak 50 juta dosis dari Astra Zeneca dan 50 juta dosis dari Novavax.
Dengan demikian, total ada 225 juta dosis vaksin yang pasti diperoleh pemerintah," ujar Budi dalam tayangan siaran langsung kanal YouTube Kementerian Kesehatan, Kamis (7/1/2020).
"Dengan adanya potensi dari Pfizer yang insya Allah dalam waktu dekat kita bsia menandatangani dan juga adanya potensi 108 juta dosis dari GAVI insya Allah akan cukup jumlah vaksin bagi 181 juta rakyat Indonesia," kata dia.
Budi mengatakan, apabila semua proses pengadaan vaksin Covid-19 sudah selesai, Kemenkes akan fokus kepada persiapan logistik vaksin dan proses vaksinasinya.
Pada Kamis, Menkes Budi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menandatangani formulir pengadaan vaksin dari GAVI Covac Facility pada.
Penandatangan itu dilakukan secara daring dan disaksikan Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala BPOM Penny Lukito dan sejumlah pejabat lain.
"Bapak, Ibu penandatanganan formulir dari GAVI Covac Facility ini adalah salah satu pencapaian penting untuk Indonesia memperoleh akses atas maksimal 108 juta dosis vaksin gratis dari GAVI," ujar Menkes Budi dalam sambutannya usai penandatanganan formulir.
Budi pun mengungkapkan perasaan senang karena vaksin dari GAVI ini diberikan secara gratis.
Pemerintah tak mengeluarkan biaya untuk pengadaan vaksin ini.
"Kami senang, kadena memang vaksin dari GAVI ini sifatnya gratis. Jadi Indonesia tidak usah mengeluarkan biaya untuk pengadaan vaksin ini," ucap Budi.(*)