Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Corona Luwu Utara

Bertambah Satu Warga Luwu Utara Meninggal Akibat Covid-19, Total Sudah 25 Orang

Satu warga Kecamatan Bone-bone, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, meninggal dalam keadaan terkonfirmasi positif Covid-19.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sudirman
Istimewa
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Luwu Utara I Komang Krisna. 

TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Satu warga Kecamatan Bone-bone, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, meninggal dalam keadaan terkonfirmasi positif Covid-19.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Luwu Utara, I Komang Krisna membenarkan hal itu saat dikonfirmasi, Jumat (8/1/2021).

Hanya saja Komang enggan membeberkan identitas lengkap orang itu.

"Dia orang Bone-bone. Jadi yang meninggal sudah 25 orang," katanya.

Komang hanya membeberkan jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 Luwu Utara yang sudah mencapai 661.

Bertambah 14 kasus dari hari sebelumnya.

Dari 661 kasus, 580 dinyatakan sembuh, 56 isolasi, dan 25 meninggal.

Positif terbanyak ditemukan di Kecamatan Masamba dengan 201 kasus.

Kemudian di Kecamatan Baebunta 97 kasus, Baebunta Selatan 37, Sabbang 30, Sabbang Selatan 16.

Sukamaju 65, Sukamaju Selatan 30, Bone-bone 50, Tanalili 27, Malangke 17, Malangke Barat 9, Mappedeceng 79, Rongkong 1, dan Rampi 1.

Kebijakan Komang menyembunyikan identitas pasien Covid-19 berbanding terbalik dengan apa yang disampaikan Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani baru-baru ini.

Indah meminta Satgas yang menangani kasus konfirmasi positif Covid-19 tidak ragu menyampaikan kepada publik nama-nama yang dinyatakan positif terpapar.

"Ke depan, nama-nama yang dinyatakan positif Covid-19 akan kita umumkan agar yang bersangkutan tidak bebas ke sana kemari. Khusus bagi mereka yang OTG sehingga yang lain juga bisa waspada," katanya.

Indah mengatakan, nama-nama yang dinyatakan positif Covid-19 perlu diketahui masyarakat.

Agar yang lain bisa waspada dengan meningkatkan kedisiplinannya dalam mematuhi protokol kesehatan.

"Ini bukan bermaksud mengucilkan mereka yang positif, kita hanya ingin menghindari munculnya klaster baru. Karena kasus OTG ini yang masih banyak tidak mematuhi prosedur karantina mandiri," terang bupati perempuan pertama di Sulsel.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved