Teroris Makassar
Ternyata Terduga Teroris Rizaldy Alias Ady Berkeluarga Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Manila
Terungkap Terduga teroris Makassar Rizaldy Alias Ady, ternyata punya hubungan keluarga dengan pelaku bom bunuh diri Filipina di Gereja Katedral Jolo.
Terungkap Terduga teroris Makassar Rizaldy Alias Ady, ternyata punya hubungan keluarga dengan pelaku bom bunuh diri Filipina, Gereja Katedral, Jolo, Filipina, 27 Januari 2019 lalu.
TRIBUN-TIMUR.COM- Informasi dari sumber Tribun, Terduga teroris Rizaldy Alias Ady punya hubungan keluarga dengan pelaku suami istri di Gereja Katedral, Jolo, Filipina, 27 Januari 2019 lalu.
“Mereka mempunyai hubungan keluarga dengan pelaku bom bunuh diri di Gereja Zolo, Filipina,” kata sumber Tribun perwira polisi menengah di Polda Sulsel, Rabu (6/1/2021).
Sebelumnya, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral, Jolo, Filipina, 27 Januari 2019 lalu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo menuturkan, pelaku bom bunuh diri tersebut merupakan pasangan suami istri warga negara Indonesia.
"Suami istri asal Sulawesi atas nama Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh," kata Dedi di kantornya, Jakarta Selatan, 23 Juli 2019 lalu.
Keduanya adalah deportan dari Turki pada Januari 2017 dan berafilisi dengan ISIS.
Anak buah Kapolri Jenderal Idham Azis mengatakan dua terduga teroris MR dan SA tewas ditembak Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di Makassar.
Mereka adalah donatur atau penggalang dana aksi teror bom di Gereja Zolo, Filipina, Januari 2019 lalu.
Hal itu diungkapkan Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam, saat meninjau lokasi penggerebekan teroris di Perumahan Villa Mutiara, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Rabu (6/1/2021) siang.
"(Terlibat ) dalam pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di gereja katedral Zolo, Filipina. Di mana pelaku merupakan kelompok jamaah Villa Mutiara," kata Merdisyam.
Selain itu, kata Merdisyam, MR dan SA beserta keluarganya pernah berupaya bergabung ISIS di Suriah.
"Pada tahun 2016 bersama keluarga hijrah bermaksud bergabung organisasi ISIS di Suriah, namun dapat dibatalkan di Bandara Soetta (Soekarno Hatta)," ujarnya.
Lebih lanjut, Merdisyam mengungkapkan, kelompok ini kerap melakukan latihan menembak di gunung.
"Dan mulai bulan Oktober 2020 lalu secara rutin melakukan latihan nembak dan naik gunung," kata Merdisyam.