Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kereta Api Sulsel

Pembangunan Jalur KA Terhenti Oktober, Sekprov Sulsel: Kurangi Diskusi Perbanyak Eksekusi

Abdul Hayat Gani menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pembangunan Kereta Api Makassar-Parepare via virtual.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/FADHLY
Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan (Sekprov Sulsel), Abdul Hayat Gani menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pembangunan Kereta Api Makassar-Parepare via virtual di Baruga Lounge Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo Makassar, Rabu (6/1/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan (Sekprov Sulsel), Abdul Hayat Gani menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pembangunan Kereta Api Makassar-Parepare via virtual di Baruga Lounge Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo Makassar, Rabu (6/1/2021).

Rakor dipimpin Plt Deputi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ayodhia G L Kalake, Kakanwil BPN Sulsel Bambang Priono dan Kepala Dinas Perhubungan Sulsel Arafah.

Hayat menekankan, bila diskusi selesai, maka eksekusi juga bisa dilakukan. "Kurangi diskusi, perbanyak eksekusi," ujarnya.

Ia mengatakan mengawali 2021 ini, memang butuh semangat baru, ide baru, gagasan baru, dan inovasi yang baru pula untuk melakukan hal yang strategis. 

"Kita menganggap Jalur KA Makassar-Parepare itu merupakan suatu hal yang strategis. Jika menganggap bahwa ini adalah hal terintegratif yang kuat, semestinya waktu di Bulan (Oktober) lalu tidak terhenti," katanya.

Hayat menegaskan, Pemprov Sulsel mendukung penuh sistem dari daerah, karena yang mengenali daerah itu, pemerintah kabupaten/kota sendiri.

"Tapi, kalau kabupaten kota ini akselerasinya lambat, maka akan mempengaruhi akselerasi di provinsi," ujarnya.

Untuk itu, ia mengajak seluruh stakeholder yang terkait untuk melakukan percepatan.

Bahkan, saat dirinya mengikuti rapat di Kejati, gubernur meminta agar ini bisa diselesaikan selama dua bulan.

Hal ini bisa dilakukan, kalau instrumen-instrumen penting ini melakukan proses-proses yang tajam.

"Saya berharap akselerasi ini tidak berhenti. Mudah-mudahan dengan suasana hari ini, awal tahun 2021 ini, proses-proses itu kita tetap pastikan," harapnya.

Sebelumnya, Kepala Balai Perkeretaapian Wilayah Jawa bagian Timur Kemeterian Perhubungan, Jumadi, menjelaskan, proyek pembangunan jalur kereta api Makassar-Parepare yang durencanakan sepanjang 142 kilometer membentang dari Makassar, Maros, Pangkep, Barru dan Parepare.

Proyek ini dibagi dalam lima segmen yang terdiri atas panjang lahan bervariasi di tiap daerah yang dilalui jalur kereta api ini. 

"Segmen satu berlokasi di Barru dengan panjang lahan yang telah selesai adalah 16 kilometer. Dengan pengadaan lahannya berasal dari APBD dan konstrusi jalurnya menggunakan APBN," katanya.

Sementara, segmen kedua pembangunan kereta api ini juga berlokasi di Kabupaten Barru sepanjang 42 kilometer.

"Segmen ketiga, yang kini masih tersangkut persolan pembebasan lahan dipersiapkan 60 kilometer yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Barru, Kabupaten Pangkep menuju wilayah Mandai, tepatnya di Kelurahan Marupa, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros," jelasnya.(*)

Laporan Wartawan tribun-timur.com, @fadhlymuhammad

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved